Dalam sebuah acara sarasehan ekonomi yang berlangsung di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keluhannya kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia menyatakan bahwa banyak menteri di kabinetnya yang belum mendapatkan mobil dinas meski sudah enam bulan bekerja.
"Mereka masuk pemerintah saya sedih loh, Menkeu. Banyak yang belum dapat mobil dinas, mereka kerja enam bulan ini kerja bakti. Tapi makasih sudah mulai cair apa, blokirnya sudah dibuka," kata Prabowo sambil tertawa kecil, Selasa (8/4).
BACA JUGA :
Prabowo akui komunikasi pemerintah masih kurang terbuka
Sri Mulyani tampak mendengarkan dengan serius, meskipun ia terlihat sibuk mencatat. Senyum lebar di wajahnya menunjukkan bahwa ia menyambut baik keluhan tersebut.
"Cita-cita mereka semua ini hanya berbakti pada rakyat. Kalau mereka mau kaya raya, mereka bisa nggak usah masuk pemerintah," tambah Prabowo, menekankan niat baik para menterinya.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk ekonom, perwakilan investor, dan masyarakat umum. Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 13.25 WIB, diikuti oleh sejumlah pejabat lainnya seperti Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan.
BACA JUGA :
Prabowo bicara soal hukuman jera bagi koruptor, penjara terpencil hingga perampasan aset
Dalam kesempatan ini, Prabowo juga menjawab tudingan bahwa ia hanya mengangkat orang-orang lama dalam kabinetnya. Ia menegaskan bahwa penilaian terhadap seseorang untuk masuk kabinet didasarkan pada kemampuan mereka.
"Jadi saya berpegang kepada filosofi the right man on the right place. Jangan the right man aja, jadi kalau ada yang baik, ada yang handal, seperti pilot pesawat kita nggak perlu tanya pilotnya itu agamanya apa, asalnya darimana," ujarnya.
Prabowo menekankan pentingnya memilih orang yang mampu untuk bekerja demi rakyat. "Keselamatan ratusan orang di tangan dia, ya untuk apa diganti?" tanyanya retoris. Ia menambahkan bahwa bekerja di pemerintahan adalah sebuah pengorbanan dan harus didasarkan pada kinerja yang terbukti.
"Saya enggan bicara tanpa bukti nyata. Itu sifat saya. Jadi saya harus selalu dinilai oleh hasil yang saya lakukan," ungkapnya. Prabowo juga menegaskan bahwa dalam seleksi para menteri, ia tidak pernah mempertimbangkan latar belakang partai, agama, atau suku, melainkan hanya berdasarkan kinerja.
"Evindence based, nah saya kira saya percaya, saya berpendapat sebenernya rakyat pun akan menilai dengan hasil," tuturnya. Dengan semangat, Prabowo menegaskan bahwa ia tidak suka hanya berbicara tanpa tindakan nyata.
