Brilio.net - Gelombang demonstrasi besar-besaran mengguncang Nepal dalam beberapa minggu terakhir, dipicu oleh kebijakan pemerintah yang melarang akses ke puluhan platform media sosial populer. Protes yang didominasi oleh generasi muda atau Gen Z ini menuntut kebebasan digital sekaligus menyerukan pemberantasan korupsi dan nepotisme yang sudah lama membelit negara Himalaya tersebut. Aksi massa ini sempat berubah menjadi bentrokan berdarah yang menelan korban jiwa hingga puluhan orang.
Demonstrasi yang berawal dari protes kebijakan media sosial ini cepat berubah menjadi gerakan rakyat yang menuntut perubahan besar di pemerintahan. Tekanan dari massa, khususnya anak muda, memaksa Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri setelah pemerintahannya dianggap gagal mengatasi krisis korupsi dan gaya hidup mewah para pejabat yang tidak berpihak pada rakyat. Dalam situasi kacau ini, puncak perubahan politik pun terjadi.
BACA JUGA :
Buntut demo besar-besaran, bandara Nepal tutup dan semua penerbangan dibatalkan
Sebagai hasil langsung dari perjuangan Gen Z dan gerakan protes anti-korupsi ini, Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung Nepal, resmi terpilih menjadi perdana menteri perempuan pertama di Nepal. Karki dipercaya memimpin pemerintahan interim yang akan mengawal transisi sampai pemilu nasional berlangsung pada Maret 2026. Terpilihnya Karki menjadi simbol baru harapan bagi reformasi dan pemberantasan korupsi di Nepal.
Sushila Karki: Simbol perubahan dan pemimpin reformasi Nepal
Sushila Karki bukan sosok politisi karier, melainkan mantan ketua Mahkamah Agung perempuan pertama Nepal yang dikenal tegas melawan korupsi selama masa jabatannya. Di usianya yang kini 73 tahun, Karki dipercaya mampu membawa Nepal keluar dari krisis politik dan sosial yang telah lama menggerogoti negeri tersebut. Terpilihnya dia sebagai perdana menteri interim merupakan buah dari konsensus antara gabungan gerakan protes anak muda, pemerintah, dan militer Nepal.
Demo besar yang digerakkan oleh Gen Z bersama berbagai kalangan masyarakat Nepal menunjukkan adanya keinginan kuat untuk menghentikan praktik nepotisme dan korupsi yang mengakar. Sushila Karki menjadi pemimpin harapan yang diidolakan oleh generasi muda karena reputasinya sebagai hakim yang berani dan jujur. Berkat dorongan dari aktivis muda dan dukungan lintas elemen masyarakat, Karki kini memiliki mandat untuk memimpin transisi menuju pemilu yang lebih bersih dan transparan.
BACA JUGA :
8 Fakta kerusuhan Nepal, Menteri keuangan Bishnu Prasad Paudel dikejar dan diserang demonstran
Pemerintahan sementara di bawah kepemimpinan Karki menghadapi tugas berat untuk meredam ketegangan politik dan memulihkan kepercayaan publik. Sushila juga menunjukkan empati tinggi dengan berkunjung ke korban luka akibat demo berdarah serta berjanji memperbaiki mekanisme pemerintahan yang selama ini sarat dengan penyalahgunaan kekuasaan. Langkah tegas dan sikap anti-korupsi Karki diharapkan menjadi tonggak baru dalam sejarah Nepal.
Pertanyaan terkait Sushila Karki dan demo Gen Z di Nepal
1. Apa penyebab utama demo besar Gen Z di Nepal?
Demo ini dipicu oleh kebijakan pemerintah yang melarang akses ke platform media sosial populer sekaligus sebagai protes terhadap korupsi dan nepotisme dalam pemerintahan.
2. Siapa Sushila Karki dan apa latar belakangnya?
Sushila Karki adalah mantan Ketua Mahkamah Agung Nepal, perempuan pertama yang mengisi posisi tersebut. Dia dikenal tegas dan jujur dalam memberantas korupsi selama masa jabatannya.
3. Apa arti terpilihnya Sushila Karki bagi politik Nepal?
Terpilihnya Karki sebagai PM perempuan pertama menandai era baru reformasi politik dan pemberantasan korupsi, sekaligus mewakili suara generasi muda yang ingin perubahan nyata.
