Brilio.net - Kapolri Jenderal Listyo Sigit resmi membentuk Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara demi meningkatkan potensi pendapatan negara dari berbagai sektor. Posisi penting di satgas ini diisi sosok-sosok berpengalaman, salah satunya adalah eks penyidik KPK, Novel Baswedan, yang dipercaya menjabat sebagai wakil kepala. Sementara posisi kepala satgas dipegang oleh Herry Muryanto.
Menurut anggota Satgassus, Yudi Purnomo Harahap, misi utama tim ini adalah mendampingi berbagai kementerian agar penerimaan negara bisa terus meningkat. Mereka terdiri dari mantan pegawai KPK yang sudah terbukti handal dalam membongkar kasus korupsi dan paham betul soal sistem pemerintahan yang bersih. Sebelumnya, mereka juga tergabung dalam Satgassus Pencegahan Korupsi.
BACA JUGA :
Presiden Jokowi ulang tahun ke-59, ini ungkapan Novel Baswedan
Selama enam bulan terakhir, tim ini aktif menjalin koordinasi dengan berbagai kementerian strategis seperti Kemenkeu, Kemenhub, Kementerian ESDM, hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tim bahkan turun langsung ke lapangan, mengecek kondisi riil di Pelabuhan Jawa Timur pada Mei dan Pelabuhan Benoa Bali pada Juni 2025.
Ketua Tim Satgassus sektor Perikanan, Hotman Tambunan, menyampaikan bahwa potensi penerimaan negara di sektor ini masih besar banget. Tim Satgassus nggak cuma duduk di belakang meja, tapi juga bareng-bareng bareng para pemangku kepentingan dari kementerian, lembaga, hingga pemda buat nyari solusi konkret. Targetnya jelas, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) harus naik!
Rekam jejak Novel Baswedan
Sebelum balik ke institusi kepolisian sebagai ASN, nama Novel Baswedan udah lama dikenal publik sebagai wajah pemberantasan korupsi. Ia resmi kembali ke Polri pada Juni 2021 usai diberhentikan dari KPK gara-gara menolak ikut Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), bareng puluhan pegawai lainnya.
BACA JUGA :
Kronologi penangkapan 2 polisi aktif penyerang Novel Baswedan
Karier Novel di KPK dimulai sejak 2007. Selama bertugas, dia dikenal berani dan konsisten mengungkap kasus-kasus besar, meski harus menghadapi berbagai ancaman. Serangan air keras yang menimpanya pada 11 April 2017 jadi momen paling kelam. Tapi kejadian itu nggak bikin semangatnya surut.
Meski kondisi fisik udah nggak seperti dulu, semangatnya dalam membongkar praktik korupsi masih sama. Deretan kasus besar pun pernah dia tangani dan sukses diungkap bareng tim KPK. Berikut brilio.net himpun dari Merdeka.com, Rabu (18/6).
1. Kasus Wisma Atlet SEA Games.
Sepak Terjang Novel Baswedan yang kini ditunjuk jadi Wakil Satgassus
© 2025 Instagram/@novelbaswedanofficial
Kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet Palembang tahun 2011 jadi salah satu investigasi penting yang dibongkar Novel. Ada kerugian negara sekitar Rp25 miliar. Nama-nama beken seperti Nazaruddin dan Angelina Sondakh ikut terseret dan dijatuhi hukuman penjara.
2. Kasus Korupsi Simulator SIM.
Sepak Terjang Novel Baswedan yang kini ditunjuk jadi Wakil Satgassus
© 2025 Instagram/@novelbaswedanofficial
Tahun 2012, Novel kembali mencuat setelah sukses membongkar kasus korupsi pengadaan simulator SIM yang melibatkan Kakorlantas Irjen Djoko Susilo. Hasilnya? Djoko divonis 18 tahun penjara karena merugikan negara lebih dari Rp120 miliar.
3. Suap Hakim MK.
Sepak Terjang Novel Baswedan yang kini ditunjuk jadi Wakil Satgassus
© 2025 Instagram/@novelbaswedanofficial
Tahun 2013, Novel juga punya peran besar dalam membongkar kasus suap yang menyeret nama Ketua MK saat itu, Akil Mochtar. Akil terbukti menerima suap dalam berbagai sengketa Pilkada dan harus menjalani hukuman penjara seumur hidup.
4. Kasus e-KTP.
Sepak Terjang Novel Baswedan yang kini ditunjuk jadi Wakil Satgassus
© 2025 Instagram/@novelbaswedanofficial
Kasus mega korupsi proyek e-KTP juga nggak lepas dari peran Novel. Dalam penyelidikan ini, Setya Novanto terbukti menyelewengkan dana triliunan rupiah. Kasus ini membuat publik makin yakin dengan komitmen Novel dalam memberantas korupsi.
5. Korupsi Ekspor Benih Lobster.
Sepak Terjang Novel Baswedan yang kini ditunjuk jadi Wakil Satgassus
© 2025 Instagram/@novelbaswedanofficial
Tahun 2020, Novel juga berhasil menangkap Menteri KKP, Edhy Prabowo, yang terjerat korupsi ekspor benih lobster. Penangkapan dilakukan saat Edhy baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Kasus ini jadi salah satu pukulan telak bagi elite pemerintahan saat itu.
