Brilio.net - Investasi emas masih jadi pilihan favorit banyak orang, terutama buat pemula yang ingin memulai langkah pertama dalam dunia keuangan. Tapi sekarang, pilihan makin beragam—nggak cuma emas fisik dalam bentuk batangan atau perhiasan, tapi juga ada emas digital yang bisa dibeli dan disimpan lewat aplikasi. Nah, pertanyaannya: mana yang lebih untung dan cocok buat kamu?
Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Emas fisik menawarkan rasa aman karena bisa langsung kamu pegang, sedangkan emas digital lebih praktis karena bisa dibeli kapan saja, di mana saja, bahkan mulai dari Rp10.000 saja. Buat kamu yang masih bingung, yuk simak perbandingan lengkapnya agar nggak salah langkah dalam berinvestasi.
BACA JUGA :
Kenapa saham bisa turun drastis? Ini penjelasan sederhana untuk pemula
Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Senin (23/6), berikut ulasan lengkap mengenai perbedaan emas digital dan fisik, dari segi keamanan, biaya, fleksibilitas, hingga potensi cuan-nya.
Emas digital vs fisik
© 2025 brilio.net/AI/Meta
BACA JUGA :
Mengenal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pengertian, fungsi, dan cara kerjanya
Apa itu emas fisik?
Emas fisik adalah emas dalam bentuk nyata seperti batangan, koin, atau perhiasan. Jenis investasi ini sudah ada sejak lama dan sering dianggap sebagai aset lindung nilai (safe haven) karena nilainya cenderung stabil bahkan saat ekonomi sedang goyah. Keuntungan utama emas fisik adalah bisa disimpan sendiri, dijadikan jaminan, atau diwariskan dengan mudah.
Namun, emas fisik juga punya kekurangan, terutama dari sisi keamanan dan biaya penyimpanan. Kamu perlu tempat aman seperti brankas, atau menyimpannya di bank dengan biaya tambahan. Selain itu, saat ingin jual, kamu harus datang ke toko emas atau pegadaian, yang bisa menyita waktu.
Apa itu emas digital?
Emas digital adalah investasi emas yang dilakukan secara online melalui aplikasi atau platform resmi seperti e-commerce (Tokopedia, Bukalapak), fintech (Pluang, Dana), atau lembaga keuangan (BRI, Pegadaian Digital). Emas digital biasanya didukung oleh emas fisik yang disimpan oleh penyedia jasa, dan kamu bisa mencairkannya dalam bentuk uang tunai atau logam mulia.
Keunggulan utama emas digital adalah kemudahan akses dan fleksibilitas. Kamu bisa mulai investasi dari nominal kecil, tanpa harus khawatir soal penyimpanan. Tapi, kamu tetap perlu perhatikan platform yang kamu pilih, karena keamanan dan transparansi data sangat penting dalam investasi online.
Emas eisik vs digital: Perbandingan lengkap
1. Bentuk Investasi:
Emas Fisik: Berwujud nyata seperti batangan, koin, atau perhiasan.
Emas Digital: Tidak berwujud, dicatat dalam saldo di aplikasi atau platform online.
2. Modal Awal:
Emas Fisik: Umumnya membutuhkan dana lebih besar (minimal beli 0,5–1 gram).
Emas Digital: Bisa mulai dari nominal kecil, bahkan hanya Rp10.000.
3. Likuiditas (Kemudahan Jual-Beli):
Emas Fisik: Harus datang langsung ke toko emas, pegadaian, atau outlet khusus.
Emas Digital: Bisa jual-beli kapan saja lewat aplikasi tanpa keluar rumah.
4. Keamanan:
Emas Fisik: Perlu tempat penyimpanan aman seperti brankas atau safe deposit box.
Emas Digital: Disimpan oleh penyedia jasa (biasanya dijamin dan diasuransikan).
5. Biaya Tambahan:
Emas Fisik: Bisa ada biaya cetak, sertifikat, atau penyimpanan.
Emas Digital: Biaya selisih harga beli dan jual (spread), serta biaya transaksi pada beberapa platform.
6. Risiko Kehilangan:
Emas Fisik: Bisa hilang, dicuri, atau rusak jika tidak disimpan dengan baik.
Emas Digital: Minim risiko fisik, tapi tetap perlu waspada terhadap keamanan akun online.
7. Aksesibilitas:
Emas Fisik: Harus dibeli dan dijual secara langsung (offline).
Emas Digital: Bisa diakses 24 jam, cukup lewat smartphone.
Jadi, mana yang lebih cocok buat pemula?
Kalau kamu tipe yang suka hal praktis, transparan, dan ingin mulai dari modal kecil, emas digital bisa jadi pilihan tepat. Tapi kalau kamu lebih nyaman melihat dan memegang aset fisik serta ingin simpanan jangka panjang yang bisa diwariskan, emas fisik bisa dipertimbangkan.
Idealnya, pemula bisa mulai dengan emas digital untuk belajar sambil jalan. Setelah paham alur investasi dan memiliki dana lebih, kamu bisa mulai diversifikasi ke emas fisik sebagai bagian dari strategi portofolio jangka panjang.
Tips memulai investasi emas yang aman
- Pilih platform emas digital yang terdaftar di OJK atau BAPPEBTI untuk menghindari penipuan.
- Jangan tergoda promo cashback berlebihan, tetap fokus pada tujuan investasi.
- Perhatikan selisih harga beli dan jual (spread) yang bisa memengaruhi keuntungan.
- Buat rencana investasi berkala—misalnya nabung emas bulanan agar konsisten.
- Selalu update harga emas harian sebagai acuan beli/jual yang menguntungkan.