Brilio.net - Menjalani frugal living bukan sekadar tentang menghemat pengeluaran, tetapi juga membutuhkan konsistensi dan ketahanan mental yang kuat. Meskipun banyak orang mampu mengurangi pengeluaran dalam waktu singkat, mempertahankan pola hidup hemat dalam jangka panjang ternyata bukan hal yang mudah. Gaya hidup ini semakin populer, terutama di kalangan generasi muda yang ingin mencapai stabilitas finansial dengan cara lebih bijak dalam mengatur uang.
Di media sosial, banyak orang berbagi pengalaman sukses menerapkan frugal living, mulai dari mengumpulkan tabungan puluhan juta, membeli rumah, hingga memiliki kendaraan sendiri. Namun, di balik kisah sukses tersebut, ada juga cerita dari mereka yang merasa kesulitan, bahkan mengalami tekanan mental akibat pola hidup hemat yang terlalu ketat. Tidak sedikit yang akhirnya menyerah karena merasa gaya hidup ini terlalu membatasi kebebasan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA :
Sudah punya tabungan Rp100 juta di usia 20-an, wanita ini beberkan trik cara mengumpulkannya
foto: TikTok/@chystore
Salah satu contoh nyata datang dari seorang ibu rumah tangga yang mencoba menerapkan frugal living setelah mendengar kisah sukses seseorang yang berhasil membeli rumah dalam waktu lima tahun dengan penghasilan hanya Rp 3,5 juta per bulan. Terinspirasi oleh pencapaian tersebut, ia pun mencoba membuktikan apakah hal serupa bisa ia terapkan dalam kehidupan rumah tangganya. Dalam sebuah unggahan di akun TikTok @chystore, ia membagikan pengalamannya menjalani hidup hemat dengan anggaran sekitar Rp 4 juta per bulan dari penghasilan suaminya.
BACA JUGA :
Kondang gaya hidup frugal living tapi keran rumahnya Rp 17 juta, ini 9 potret dapur rumah Raditya Dika
Sebagai ibu dari tiga anak balita, pengeluaran utama tentu saja berkaitan dengan kebutuhan anak-anaknya. Salah satu cara yang ia lakukan untuk menghemat pengeluaran adalah dengan mengatur pemakaian popok. Jika sebelumnya ia membeli tiga ball popok sekaligus, kini ia hanya membeli satu ball dan mengatur pemakaiannya dengan lebih ketat. Anak pertama dan ketiga hanya menggunakan popok di pagi hari, sementara anak kedua yang masih kecil memakai popok sepanjang hari. Dengan cara ini, ia berhasil mengurangi pengeluaran popok dari Rp 350 ribu menjadi hanya Rp 88 ribu per bulan.
foto: TikTok/@chystore
Selain popok, ia juga menghemat pengeluaran untuk perlengkapan mandi dan body care anak dengan hanya membeli secukupnya dan digunakan bersama. Namun, ada beberapa pengeluaran yang tetap ia prioritaskan, seperti susu untuk anak-anaknya. Ia tetap membeli tiga dus susu untuk anak pertama dan kedua, sementara anak ketiga masih mendapatkan ASI eksklusif.
Tidak hanya kebutuhan anak, ia juga memangkas pengeluaran pribadinya. Sebagai seorang ibu, ia sebelumnya terbiasa menghabiskan sekitar Rp 500 ribu per bulan untuk skincare, tetapi kini ia hanya mengalokasikan Rp 200 ribu. Dengan berbagai penghematan yang dilakukan, ia berhasil menabung sekitar Rp 1,2 juta dalam sebulan, jumlah yang cukup signifikan untuk keluarga dengan penghasilan terbatas.
foto: TikTok/@chystore
Namun, meskipun angka tabungan terlihat menjanjikan, ibu ini merasa kewalahan menjalani pola hidup hemat yang begitu ketat. Dalam unggahannya, ia mengungkapkan bahwa hidup dengan batasan yang sangat ketat membuatnya merasa stres dan tertekan. "Wah bisa nabung 1.200.000. Tapi maaf, hanya sebulan udah kayak mau gila," tulisnya.
Ia akhirnya menyadari bahwa meskipun menghemat itu penting, kesejahteraan mental juga harus diperhatikan. Dalam unggahan berikutnya, ia mengatakan bahwa ia lebih memilih hidup dengan sedikit lebih bebas daripada terus-menerus merasa terbebani dengan aturan keuangan yang ketat. "Biarlah frugal living berlalu, mentalku lebih penting. Gaspol belanja," tambahnya.
foto: TikTok/@chystore
Unggahannya langsung mendapat banyak respons dari warganet yang memiliki pengalaman serupa. Banyak yang kagum dengan keteguhan ibu ini dalam berhemat, sementara yang lain merasa gagal menerapkan pola serupa. Beberapa warganet juga berbagi cerita mereka yang justru kesulitan mengelola uang meskipun memiliki penghasilan lebih besar.
foto: TikTok/@chystore
"Anakku dua, anak pertama TK, anak kedua PAUD. Dua-duanya sehari bisa habis 20 ribuan buat jajan. Soalnya semakin hemat, uangku makin cepat habis," komentar seorang pengguna TikTok.
"Kalau aku yang hidup sendiri aja dengan gaji 3,5 juta masih ngos-ngosan, gimana ini bisa hidup dengan tiga anak?" tulis pengguna lain.
"Aku generasi sandwich, tiap bulan 2 juta buat orang tua, nggak ada frugal living, adanya brutal living," curhat seorang warganet.
foto: TikTok/@chystore
Setiap orang memiliki batasannya sendiri dalam menerapkan pola hidup hemat, dan yang terpenting adalah menemukan strategi yang paling sesuai dengan kondisi pribadi serta keluarga. Tidak ada aturan baku dalam mengatur keuangan, yang penting adalah bagaimana seseorang bisa merasa cukup tanpa merasa tertekan.