Brilio.net - Di tengah derasnya arus informasi dan godaan dunia maya yang tak terbendung, manusia modern kerap kali kehilangan arah dalam menjalani hidup. Media sosial, teknologi, dan gaya hidup digital telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk cara seseorang memandang nilai dan makna. Namun, Al-Qur’an tetap menjadi pelita yang tak pernah padam, menyinari setiap langkah, termasuk di era digital seperti sekarang ini.

Ayat-ayat dalam Al-Qur’an menyimpan kebijaksanaan mendalam yang mampu menjadi pedoman hidup, tidak hanya bagi umat terdahulu, tapi juga bagi generasi kini yang hidup dalam kecepatan zaman. Nilai kejujuran, kesabaran, menjaga lisan, hingga semangat menuntut ilmu, semuanya sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan digital yang rawan fitnah, hoaks, dan perpecahan.

Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, berikut 50 kata bijak Islami dari Al-Qur’an yang penuh makna dan sangat relevan untuk dijadikan pegangan dalam menghadapi tantangan era digital. Setiap kutipan disertai artinya agar mudah dipahami dan direnungkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kata bijak tentang kejujuran dan amanah

Kata bijak islami dari Al-Qur’an © 2025 brilio.net

Kata bijak islami dari Al-Qur’an
© 2025 brilio.net/freepik.com

1. “Innallāha ya’murukum an tu’addul amānāti ilā ahlihā.”
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya. (QS. An-Nisa: 58)

2. “Wa lā taktumu al-shahādah.”
Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian. (QS. Al-Baqarah: 283)

3. “Faman ya’mal mitsqāla dzarrah khairan yarah.”
Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya). (QS. Az-Zalzalah: 7)

4. “Innallāha lā yuhibbul khā’inīn.”
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat. (QS. Al-Anfal: 58)

5. “Wa lā taqtulū al-nafs allati ḥarramallāhu illā bil-ḥaqq.”
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. (QS. Al-Isra: 33)

Kata bijak tentang kesabaran dan keteguhan
6. “Innallāha ma‘a al-ṣābirīn.”
Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah: 153)

7. “Waṣbir wa mā ṣabruka illā billāh.”
Bersabarlah, dan kesabaranmu itu hanyalah dengan pertolongan Allah. (QS. An-Nahl: 127)

8. “Fa inna ma‘al ‘usri yusrā.”
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (QS. Al-Insyirah: 6)

9. “Wala tahinu wala taḥzanū wa antumul a‘lawna in kuntum mu’minīn.”
Janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu orang beriman. (QS. Ali Imran: 139)

10. “Wala nabluwannakum bi shay’in minal khawf wal jū‘.”
Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan… (QS. Al-Baqarah: 155)

Kata bijak tentang menjaga lisan dan etika komunikasi

11. “Wa qul li ‘ibādī yaqūlū allatī hiya aḥsan.”
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku agar mereka mengucapkan yang lebih baik (baik). (QS. Al-Isra: 53)

12. “Mā yalfizhu min qawlin illā ladaihi raqībun ‘atīd.”
Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat). (QS. Qaf: 18)

13. “Waqfūhum innahum mas’ūlūn.”
Tahanlah mereka (untuk ditanya), karena mereka akan ditanya (dimintai pertanggungjawaban). (QS. As-Saffat: 24)

14. “Yā ayyuhalladzīna āmanū ijtanibū katsīram minaz-zhann.”
Wahai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka. (QS. Al-Hujurat: 12)

15. “Lā yaskhar qawmun min qawmin ‘asā ayyakūnū khayran minhum.”
Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka lebih baik dari mereka. (QS. Al-Hujurat: 11)

16. “Wailul likulli humazatil lumazah.”
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela. (QS. Al-Humazah: 1)

17. “Wa lā tajassasū.”
Dan janganlah kamu saling memata-matai. (QS. Al-Hujurat: 12)

18. “Wa lā yaghtab ba‘ḍukum ba‘ḍā.”
Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. (QS. Al-Hujurat: 12)

19. “Wa idzā khāṭabahum al-jāhilūna qālū salāmā.”
Dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menyakitkan), mereka mengucapkan ‘salam’. (QS. Al-Furqan: 63)

20. “Udkhulū fissilmi kāffah.”
Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan. (QS. Al-Baqarah: 208)

Kata bijak tentang menuntut ilmu dan berpikir kritis

21. “Hal yastawī alladzīna ya‘lamūna walladzīna lā ya‘lamūn.”
Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? (QS. Az-Zumar: 9)

22. “Rabbi zidnī ‘ilmā.”
Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan. (QS. Taha: 114)

23. “Afalā tatafakkarūn?”
Maka apakah kamu tidak berpikir? (QS. Al-An'am: 50)

24. “Afalā yatadabbarūnal Qur’ān?”
Maka apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur’an? (QS. Muhammad: 24)

25. “Innamā yakhsyallāha min ‘ibādihil ‘ulamā’.”
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. (QS. Fatir: 28)

26. Kata Bijak tentang Rendah Hati dan Tidak Sombong di Media Sosial
“Wa lā tamshī fil-arḍi marḥā.”
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong. (QS. Al-Isra: 37)

27. “Inna Allāha lā yuhibbul mustakbirīn.”
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. (QS. An-Nahl: 23)

28. “Wa ‘ibādur raḥmān… wa idzā khāṭabahum al-jāhilūna qālū salāmā.”
Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu adalah mereka… yang apabila orang bodoh menyapa mereka, mereka membalas dengan kata-kata damai. (QS. Al-Furqan: 63)

29. “Lā tuzakku anfusakum.”
Janganlah kamu menyucikan dirimu sendiri. (QS. An-Najm: 32)

30. “Kullu nafsin bimā kasabat rahīnah.”
Setiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. (QS. Al-Muddatsir: 38)

Kata bijak tentang bersyukur dan tidak kufur nikmat teknologi

Kata bijak islami dari Al-Qur’an © 2025 brilio.net

Kata bijak islami dari Al-Qur’an
© 2025 brilio.net/freepik.com

31. “La’in syakartum la’azīdannakum.”
Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. (QS. Ibrahim: 7)

32. “Wa mā bikum min ni‘matin fa minallāh.”
Dan apa saja nikmat yang ada padamu, maka dari Allah-lah (datangnya). (QS. An-Nahl: 53)

33. “Fażkuru nī‘mata Allāhi ‘alaikum.”
Ingatlah akan nikmat Allah atasmu. (QS. Al-Ma’idah: 11)

34. “Inna al-insāna lirabbihī lakanūd.”
Sesungguhnya manusia sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al-Adiyat: 6)

35. “Wa inna rabbaka lazū maghfirah.”
Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengampun. (QS. An-Najm: 32)

Kata bijak tentang keadilan, etika, dan toleransi

36. “Innallāha ya’muru bil-‘adli wal-iḥsān.”
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat baik. (QS. An-Nahl: 90)

37. “Wa lā yajrimannakum shana’ānu qawmin ‘alā allā ta‘dilū.”
Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum membuatmu berlaku tidak adil. (QS. Al-Ma’idah: 8)

38. “Lā ikrāha fī ad-dīn.”
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama. (QS. Al-Baqarah: 256)

39. “Wa aḥsin kamā aḥsanallāhu ilaik.”
Berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. (QS. Al-Qasas: 77)

40. “Waqūlū linnāsi ḥusnā.”
Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia. (QS. Al-Baqarah: 83)

Kata bijak tentang akhirat dan refleksi diri di era digital

41. “Wa mā al-ḥayātu ad-dunyā illā matā‘ul ghurūr.”
Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. Al-Hadid: 20)

42. “Kullu nafsin dzā’iqatul mawt.”
Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. (QS. Ali Imran: 185)

43. “Ya ayyuhalladzīna āmanū ittaqullāh wal tanẓur nafsun mā qaddamat lighad.”
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). (QS. Al-Hasyr: 18)

44. “Wa mā khalaqtul jinna wal insa illā liya‘budūn.”
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah-Ku. (QS. Adz-Dzariyat: 56)

45. “Inna akramakum ‘indallāhi atqākum.”
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. (QS. Al-Hujurat: 13)

Kata bijak penyejuk hati dan penguat jiwa

46. “Allāhu waliyyulladzīna āmanū.”
Allah adalah pelindung bagi orang-orang yang beriman. (QS. Al-Baqarah: 257)

47. “Wa man yatawakkal ‘alallāhi fahuwa ḥasbuh.”
Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka cukuplah Allah (menjadi penolongnya). (QS. At-Talaq: 3)

48. “Alā bidzikrillāhi taṭma’innul qulūb.”
Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. (QS. Ar-Ra’d: 28)

49. “Wa mā tawfīqī illā billāh.”
Dan tidak ada taufik bagiku kecuali dengan (pertolongan) Allah. (QS. Hud: 88)

50. “Fa inna Allāha ghafūrun raḥīm.”
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah: 173)