Brilio.net - Pernah dengar istilah ADHD? Gangguan ini sering disalahpahami banyak orang. Banyak yang mengira ADHD cuma soal anak yang nggak bisa diem atau orang yang gampang terdistraksi. Padahal, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf (neurodevelopmental disorder) yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, fokus, dan mengendalikan perilaku.
Menurut laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ADHD termasuk salah satu gangguan perkembangan yang paling umum pada anak-anak di dunia. Gangguan ini biasanya mulai terlihat sebelum usia 12 tahun dan bisa terus terbawa sampai dewasa. Tanpa penanganan tepat, ADHD dapat memengaruhi prestasi belajar, hubungan sosial, hingga kesehatan mental.
Yang menarik, menurut Cleveland Clinic (2025), ADHD bukan berarti seseorang kekurangan perhatian — melainkan kesulitan mengarahkan atau mempertahankan perhatian pada hal-hal yang tidak menarik. Uniknya, penderita ADHD justru bisa hiperfokus pada hal-hal yang mereka sukai, seperti hobi atau proyek tertentu.
Brilio.net menghimpun dari berbagai sumber, berikut ini informasi seputar ADHD yang perlu kamu tahu, Kamis (16/10).
Jenis dan Gejala ADHD yang Perlu Dikenali
foto: Freepik.com
Para ahli membagi ADHD menjadi tiga jenis utama:
1. Tipe Inattentive (Sulit Fokus)
Ciri-cirinya termasuk mudah terdistraksi, lupa hal kecil, susah menyelesaikan tugas, atau tampak melamun saat diajak bicara.
2. Tipe Hyperactive-Impulsive (Aktif dan Spontan)
Biasanya ditandai dengan gerakan berlebih, sulit diam, sering menyela orang lain, dan bertindak tanpa berpikir panjang.
3. Tipe Kombinasi (Campuran)
Tipe ini paling umum — gabungan antara gejala sulit fokus dan hiperaktif-impulsif.
Menurut Mayo Clinic, gejala ADHD bisa meliputi:
- Mudah kehilangan barang atau lupa jadwal
- Tidak bisa duduk diam lama
- Sulit mengatur waktu dan prioritas
- Tiba-tiba berbicara di luar konteks atau menyela pembicaraan
- Sulit fokus pada hal yang tidak menarik
Penyebab ADHD Menurut Penelitian
foto: Freepik.com
ADHD bukan karena pola asuh yang salah. Berdasarkan National Institute of Mental Health (NIMH) dan Cleveland Clinic, penyebabnya sangat kompleks dan melibatkan faktor genetik serta lingkungan.
Faktor risiko ADHD meliputi:
- Riwayat keluarga dengan ADHD atau gangguan perkembangan lain
- Lahir prematur atau berat badan rendah
- Paparan asap rokok, alkohol, atau timbal saat dalam kandungan
- Perbedaan struktur otak di area frontal lobe (bagian yang mengatur perhatian dan kontrol perilaku)
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak penderita ADHD bekerja berbeda dalam mengatur fungsi eksekutif seperti perencanaan, pengambilan keputusan, dan manajemen waktu.
Cara Mendiagnosis ADHD
foto: Pexels.com
Diagnosis ADHD tidak bisa dilakukan hanya dengan observasi kasat mata. Dokter atau psikolog biasanya menggunakan panduan DSM-5-TR dengan melakukan:
- Wawancara mendalam dengan pasien dan orang terdekat (orang tua, guru, pasangan)
- Observasi perilaku di berbagai situasi (rumah, sekolah, pekerjaan)
- Pemeriksaan untuk menyingkirkan kemungkinan gangguan lain seperti kecemasan atau depresi
ADHD dikatakan ada jika gejala muncul sebelum usia 12 tahun, terjadi di lebih dari satu situasi, dan mengganggu aktivitas harian.
Cara Mengatasi ADHD Secara Efektif
foto: Pexels.com
Menurut National Health Service (NHS) dan Cleveland Clinic, ADHD memang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tapi gejalanya bisa dikendalikan dengan pendekatan holistik:
1. Terapi Perilaku dan Pelatihan Orang Tua
Fokus pada pembentukan rutinitas, pengelolaan emosi, dan peningkatan kepercayaan diri.
2. Pengobatan Medis (Stimulan & Non-Stimulan)
Dokter dapat meresepkan obat seperti methylphenidate atau atomoxetine untuk membantu meningkatkan konsentrasi.
3. Terapi Dukungan & Sosial Skill Training
Membantu anak dan dewasa dengan ADHD memahami cara berinteraksi sosial dan membangun hubungan sehat.
4. Strategi Gaya Hidup Sehat
Lakukan tidur cukup dan teratur, rutin olahraga, kurangi konsumsi gula dan kafein berlebih, gunakan planner atau alarm untuk membantu manajemen waktu
Pentingnya Dukungan Lingkungan
foto: Freepik.com
ADHD bukan penghalang untuk sukses. Banyak figur publik dunia seperti Michael Phelps dan Simone Biles yang memiliki ADHD dan tetap berprestasi tinggi. Dukungan keluarga, sekolah, dan lingkungan kerja sangat berperan dalam membantu penderita ADHD berkembang sesuai potensinya.
Jika menunjukkan tanda-tanda ADHD, segera konsultasikan dengan psikolog atau psikiater. Diagnosis dini bisa membuat penanganan lebih efektif dan meningkatkan kualitas hidup.
FAQ Seputar ADHD
Q1: Apakah ADHD hanya terjadi pada anak-anak?
A1: Tidak. Gejalanya bisa berlanjut hingga dewasa dan sering baru terdiagnosis saat seseorang bekerja atau kuliah.
Q2: Apakah ADHD bisa disembuhkan?
A2: Tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tapi gejalanya dapat dikontrol melalui terapi, obat, dan dukungan sosial.
Q3: Apa bedanya ADHD dan ADD?
A3: ADD adalah istilah lama untuk tipe ADHD yang tidak menonjolkan gejala hiperaktif. Saat ini, semuanya disebut ADHD dengan tipe berbeda.
Q4: Apakah orang dengan ADHD bisa sukses di sekolah atau kerja?
A4: Bisa banget! Dengan strategi yang tepat, penderita ADHD dapat berprestasi sama seperti orang lain, bahkan lebih kreatif.
Q5: Kapan harus ke psikolog?
A5: Jika sulit fokus, sering lupa hal penting, impulsif, dan merasa aktivitas harian terganggu selama lebih dari enam bulan.
Recommended By Editor
- Oh, begini caranya bikin si kecil minta sendiri sarapan pagi berbekal sereal bernutrisi nan lezat
- SASA peduli anak ADHD dengan luncurkan produk ramah anak, bisa jadi mainan fidget yang unik
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- Fuji akui idap ADHD sejak lama, anggap gangguan mentalnya bukan aib melainkan berkah
- Belajar mengenal luka diri dari Mawar Firdausi, ibu dengan anak ADHD yang kisahnya menginspirasi
- Apa itu silent treatment? Pahami pengertian, dampak, dan cara mengatasinya dalam hubungan
- Apa itu trust issue? Kenali pengertian, ciri-ciri, dan cara mengatasinya dalam hubungan
- Apa itu NPD? Pahami pengertian, ciri-ciri, penyebab, dan cara menghadapinya dengan tepat
- Apa itu sentimental dalam psikologi dan hubungan? Pahami pengertian dan dampak untuk kehidupan






