Brilio.net - Dalam menjalin hubungan baik dengan pasangan, teman, maupun keluarga kepercayaan adalah pondasi yang sangat penting. Tanpa adanya rasa percaya, sebuah hubungan akan mudah goyah, dipenuhi kecurigaan, bahkan berakhir dengan konflik. Sayangnya, tidak semua orang mampu memberikan atau menerima kepercayaan dengan mudah. Dari sinilah muncul yang disebut dengan trust issue.

Trust issue bukan sekadar rasa khawatir biasa, melainkan kondisi psikologis yang membuat seseorang sulit mempercayai orang lain. Biasanya, hal ini dipicu pengalaman buruk di masa lalu, seperti dikhianati, dibohongi, atau mengalami luka emosional yang cukup dalam. Akibatnya, orang yang mengalami trust issue cenderung mudah curiga, menjaga jarak, atau membatasi diri dalam hubungan. Fenomena ini juga semakin sering dibicarakan di era digital, ketika interaksi sosial makin luas tetapi juga rentan disalahgunakan.

Apa itu trust issue?

Trust issue atau masalah kepercayaan adalah kondisi ketika seseorang merasa sulit mempercayai orang lain, baik dalam hubungan romantis, persahabatan, maupun kerjasama. Hal ini terjadi karena ada rasa takut disakiti, dikhianati, atau dikecewakan.

Menurut Berkeley Wellbeing, masalah kepercayaan muncul ketika seseorang meragukan apakah orang lain bisa bersikap aman untuk dirinya atau tidak. Keraguan ini kemudian membuatnya sulit merasa nyaman dalam hubungan. Sementara itu, PsychCentral menjelaskan bahwa trust issue bisa terlihat dari sikap terlalu cemburu, sering menuduh tanpa bukti, atau kesulitan membuka diri.

Ciri-ciri dan tanda trust issue

Apa itu trust issue © 2025 brilio.net

Apa itu trust issue
© 2025 brilio.net/freepik.com

Berikut beberapa tanda umum yang menunjukkan seseorang mungkin punya trust issue:

1. Sulit membuka diri atau rentan untuk berhubungan dekat dengan orang lain

2. Sering mencurigai pasangan, menganggap buruk niatnya meskipun belum ada bukti

3. Kesulitan menerima atau memaafkan kesalahan kecil

4. Menjaga jarak emosional atau menghindari keintiman

5. Sering meminta jaminan, konfirmasi, atau kejelasan terus-menerus

6. Mudah merasa dikhianati atau takut ditinggalkan

7. Menguji loyalitas pasangan dengan cara-cara yang tidak sehat

Penyebab trust issue

Masalah kepercayaan tidak datang begitu saja ada banyak faktor yang mendasarinya, antara lain:

1. Pengalaman masa lalu yang menyakitkan seperti pengkhianatan, kecurangan, atau kebohongan

2. Trauma emosional atau luka masa kecil, termasuk pola asuh yang tidak konsisten

3. Ketidakamanan diri, rendahnya harga diri, atau keraguan terhadap diri sendiri

4. Pengalaman hubungan sebelumnya yang rusak kepercayaan

5. Menurut VerywellMind, sulit percaya pada orang lain biasanya berawal dari rasa tidak percaya pada diri sendiri. Hal ini bisa diperparah dengan kecemasan berlebihan atau rasa takut ditinggalkan.

6. Selain itu, adanya kecemasan berlebihan atau rasa takut ditinggalkan juga bisa memicu munculnya trust issue.

Cara menyikapi dan memperbaiki trust issue

Masalah kepercayaan bisa dihadapi dan diperbaiki dengan langkah-langkah yang konsisten:

1. Sadari akar masalahnya

Renungkan masa lalu, pengalaman yang mungkin memicu ketidakpercayaan, dan bagaimana itu mempengaruhi hubunganmu sekarang.

2. Komunikasi terbuka

Bicarakan rasa takutmu, keraguanmu, dan apa yang bisa dilakukan pasangan agar kamu merasa aman. Menurut Talkspace, pengobatan trust issue dimulai dari komunikasi jujur dan terbuka.

3. Tetapkan batas sehat dan perlahan membangun keintiman

Jangan langsung berharap kepercayaan besar mulailah dari hal kecil, dan beri ruang bagi hubungan tumbuh perlahan.

4. Bangun kepercayaan terhadap diri sendiri

Latih kesadaran (mindfulness), pahami perasaanmu, dan yakinkan bahwa kamu bisa menilai baik dan buruk di dalam dirimu.

5. Memaafkan dan melepaskan masa lalu

Bila luka lama masih membekas, proses melepaskan secara sehat penting agar tidak memproyeksikan ketidakpercayaan ke hubungan baru.

6. Cari bantuan profesional bila perlu

Terapi atau konseling bisa sangat membantu ketika trust issue sudah terlalu mengganggu.

Pada intinya, trust issue adalah hambatan emosional yang bisa merusak hubungan jika tidak diatasi. Dengan mengenali ciri, menyadari akar penyebab, serta melakukan langkah nyata seperti komunikatif, membangun kepercayaan secara bertahap, dan menjaga diri sendiri kita bisa memperbaikinya. Hubungan sehat dibangun dari kejujuran, rasa aman, dan kemampuan untuk saling percaya.

 

Magang/Aji setyawan