Brilio.net - Ballroom Hotel Harris & Convention Malang sore itu dipenuhi energi positif. Ratusan orang hadir, mulai dari perwakilan pemerintah, tenaga kesehatan, hingga kader masyarakat. Semua berkumpul untuk satu tujuan yang sama, mencegah Demam Berdarah Dengue.
Enesis Group lewat brand Soffell menggandeng Pemerintah Kota Malang, Dinas Kesehatan, dan TP PKK Provinsi Jawa Timur dalam program CSR Gerakan Berantas Nyamuk Bersama 3M+ Mengoles: Keluarga Sehat dan Bebas DBD. Fokusnya tajam, memberdayakan warga di Kecamatan Sukun dan Blimbing yang masih mencatat angka kasus tertinggi di kota ini.
Diungkap brilio.net dari rilis resmi, Sabtu (9/8) Walikota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M., mengingatkan bahwa pencegahan jauh lebih penting daripada pengobatan. Data menunjukkan, hingga Mei 2025 ada 459 kasus DBD dengan 4 kematian. Angka ini memang lebih rendah dibanding 727 kasus pada 2024, tetapi ancaman tetap ada. Dukungan untuk 22 kelurahan di dua kecamatan menjadi langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran, terutama di kalangan para ibu.
foto: Soffell
Data Kementerian Kesehatan mencatat Jawa Timur berada di posisi kedua tertinggi kasus DBD di Indonesia hingga Juli 2025, dengan total 13.836 kasus. Bagi Enesis Group, angka ini menjadi alasan memilih Malang sebagai titik lanjutan edukasi publik. CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono, menegaskan bahwa Soffell hanyalah alat, sedangkan perubahan perilaku adalah tujuan sebenarnya.
Sebanyak 220 kader Jumantik dari 22 kelurahan disiapkan untuk berkeliling dari rumah ke rumah, mengedukasi lebih dari 47.520 warga. Mereka membawa pesan Gerakan 3M+, yaitu Menguras, Menutup, Mendaur Ulang, dan mengoleskan lotion anti nyamuk sebagai perlindungan tambahan dari DBD, Chikungunya, Filariasis, dan Malaria.
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin, memberi penghargaan khusus untuk pendekatan yang menempatkan keluarga sebagai garis pertahanan pertama. Program ini juga disertai pelatihan, survei langsung, monitoring, hingga demonstrasi efektivitas lotion menggunakan nyamuk dari peternakan steril milik Enesis Group.
Bagi RM Ardiantara, Head of HR & Public Relations Enesis Group, kesuksesan hanya bisa diukur dari hasil lapangan. Pengalaman di wilayah lain menunjukkan Angka Bebas Jentik bisa naik dari 95 persen menjadi 99 persen, sementara rumah positif jentik turun hingga 80 persen. Harapannya, Malang bisa meraih capaian yang sama.
Program ini akan berjalan 30 hari, mulai 11 Agustus hingga awal September 2025. Setiap kader dibekali materi edukasi, sampel produk, dan alat pelaporan untuk memantau perubahan perilaku warga. Dengan dukungan pemerintah, komitmen perusahaan, dan partisipasi masyarakat, langkah ini diharapkan membentuk budaya hidup sehat yang berkelanjutan.
Recommended By Editor
- 70% orang punya kulit sensitf jadi alarm baru di tengah polusi kota besar, Cetaphil beri solusinya
- Mau liburan ke Jepang & China bermodal Rp 7,7 juta? Cek HSBC ANA Travel Fair 2025 sekarang juga!
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- 3CE guncang TikTok dengan Super Grand Opening, tebar diskon make-up viral sampai 50%
- 5 Resep inspirasi masakan pedas nylekit untuk penggila cabai


