Brilio.net - Di tengah arus informasi yang semakin deras, istilah validasi kian sering didengar. Entah di dunia kerja, pendidikan, hingga media sosial, kata ini seolah jadi kunci untuk menentukan apakah sesuatu bisa dipercaya atau tidak. Tapi, apa sih sebenarnya makna validasi itu? Dan kenapa kata ini dianggap penting di berbagai bidang? Simak lansiran brilio.net dari berbagai sumber mengenai validasi, Selasa (21/10).

Apa itu validasi?

Secara sederhana, validasi adalah proses memastikan bahwa sesuatu benar, sah, dan sesuai dengan standar yang berlaku. Menurut penjelasan dari Cambridge Dictionary, validasi berarti "the act of proving that something is correct or acceptable", atau tindakan membuktikan bahwa sesuatu memang benar dan layak diterima.

Penelitian dari ResearchGate (2023) juga menegaskan bahwa validasi penting karena berfungsi memastikan bahwa data atau hasil penelitian benar-benar menggambarkan kenyataan. Tanpa validasi, hasil yang diperoleh bisa menyesatkan dan menimbulkan keputusan yang keliru. Dengan kata lain, validasi bukan sekadar formalitas,melainkan proses penting untuk menjaga akurasi dan kepercayaan terhadap suatu hasil.

Fungsi validasi dalam kehidupan sehari-hari

Mungkin tanpa sadar, kamu juga sering melakukan validasi dalam kehidupan sehari-hari. Saat memeriksa ulang kebenaran berita di media sosial, memastikan keaslian data pekerjaan, atau sekadar menanyakan perasaan seseorang, itu semua bentuk validasi juga.

Menurut penelitian dari Harvard Business Review (2022), validasi membantu menjaga keakuratan informasi dan mencegah kesalahan dalam pengambilan keputusan, terutama di dunia bisnis. Misalnya, perusahaan akan memvalidasi hasil survei pelanggan sebelum membuat strategi pemasaran.

Sementara itu, dalam ranah sosial dan psikologis, Verywell Mind (2023) menjelaskan bahwa validasi emosional membantu seseorang merasa diterima dan dipahami. Ketika seseorang memvalidasi perasaan, seperti berkata "aku paham kamu merasa kecewa" itu bisa memperkuat hubungan interpersonal. Jadi, validasi bukan hanya soal data dan angka, tapi juga tentang menghargai perasaan manusia.

Jenis-jenis validasi

Validasi adalah kunci akurasi dan kepercayaan, begini penjelasan dan contohnya dalam berbagai bidang © 2025 brilio.net

foto: freepik.com

Dalam praktiknya, validasi terbagi dalam beberapa jenis tergantung bidang penerapannya. Berikut yang paling umum digunakan:

1. Validasi data

Dalam dunia teknologi informasi, validasi data digunakan untuk memastikan data yang dimasukkan ke sistem sesuai format dan kebenaran. Misalnya, memastikan nomor telepon memiliki panjang angka yang tepat atau email memiliki format yang valid. Menurut IBM Data Quality Report (2021), validasi data yang baik dapat mengurangi kesalahan analisis dan meningkatkan efisiensi sistem.

2. Validasi metode

Umumnya digunakan dalam penelitian ilmiah dan laboratorium. Menurut U.S. Food and Drug Administration (FDA), validasi metode berfungsi memastikan bahwa alat ukur atau prosedur yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Proses ini penting untuk menjamin hasil yang akurat dan dapat dipercaya.

3. Validasi produk

Di bidang industri, validasi memastikan bahwa produk sesuai dengan standar kualitas dan aman digunakan oleh konsumen. Berdasarkan ISO 9001:2015, validasi produk merupakan bagian penting dari sistem manajemen mutu yang menjamin keandalan produk sebelum dipasarkan.

4. Validasi emosional

Dalam psikologi, validasi berarti mengakui dan memahami perasaan seseorang tanpa menghakimi. Seperti dijelaskan oleh Verywell Mind (2023), validasi emosional dapat memperkuat hubungan dan membantu seseorang merasa diterima sepenuhnya.

Contoh penerapan validasi dalam berbagai bidang

1. Bidang teknologi

Sebelum aplikasi dirilis, pengembang melakukan validasi sistem untuk memastikan semua fitur berfungsi tanpa bug. Proses ini memastikan aplikasi dapat bekerja stabil dan aman digunakan.

2. Bidang kesehatan

Dalam dunia medis, setiap alat atau obat harus melewati validasi dari lembaga berwenang seperti BPOM atau FDA sebelum bisa digunakan oleh masyarakat. Hal ini menjamin keamanan pasien dan akurasi hasil pemeriksaan.

3. Bidang pendidikan

Validasi kurikulum dilakukan untuk memastikan materi pembelajaran relevan dengan kebutuhan peserta didik dan sesuai standar nasional. Ini penting agar kualitas pendidikan tetap terjaga.

4. Bidang psikologi dan sosial

Dalam sesi konseling, seorang terapis sering melakukan validasi terhadap perasaan pasien, seperti mengakui rasa sedih atau kecewa tanpa langsung memberi solusi. Hal ini membuat pasien merasa dihargai dan lebih terbuka.

Mengapa validasi itu penting?

Menurut American Society for Quality (ASQ, 2023), validasi merupakan langkah krusial untuk memastikan bahwa setiap keputusan, sistem, atau produk berjalan sesuai tujuannya. Dengan validasi, kesalahan bisa dideteksi lebih awal sebelum berdampak besar.

Bayangkan kalau sebuah sistem keuangan tidak divalidasi dengan benar, kesalahan kecil saja bisa menimbulkan kerugian miliaran. Begitu juga dalam kehidupan sosial, kurangnya validasi perasaan bisa membuat seseorang merasa diabaikan. Maka dari itu, validasi menjadi fondasi kepercayaan, baik dalam data maupun hubungan antar manusia.

(Magang/Aji setyawan)