Brilio.net - Komedian Mongol Stres membagikan pengalaman hidup yang sarat makna tentang proses panjangnya dalam mengikhlaskan piutang senilai Rp53 miliar. Kisah itu bermula ketika ia memutuskan menemui orang yang berutang padanya di Lapas Pondok Bambu, demi menuntaskan urusan yang selama bertahun-tahun mengganggu pikirannya.

“Setelah berpikir, Mongol 9 Januari 2025, saya ke (Lapas) Pondok Bambu, saya ketemu orangnya. Kebetulan dia seiman sama Mongol, saya ngomong, ‘Bu saya putihkan utangnya ibu’,” ujar Mongol dilansir dari tayangan di kanal YouTube Official Trans TV, Senin (3/11). 

Mongol mengakui, keputusannya untuk memaafkan dan melepaskan piutang itu bukan sesuatu yang mudah. Di tengah kondisi keuangan yang menipis, ia memilih untuk tidak membiarkan pikirannya terus dihantui masalah utang tersebut. Saat itu, tabungannya bahkan hanya tersisa Rp112 juta, namun hatinya tergerak untuk menutup bab itu sepenuhnya.

Proses menuju ikhlas memakan waktu panjang. Ia membutuhkan empat tahun untuk benar-benar bisa berdamai dengan kehilangan besar tersebut. “Proses, 2020 kejadian, 2025 gue baru ikhlas. Mongol banyak belajar dari agama Kristen gue belajar, dari agama Islam gue belajar. Gue nemu satu kuote, ikhlas itu adalah ilmu tertinggi dari semua agama,” ungkapnya.

Lewat perjalanan spiritual itu, pria bernama asli Rony Imanuel tersebut menyadari bahwa semua yang ada di dunia hanyalah titipan dari Sang Pencipta. Tidak ada yang benar-benar menjadi milik manusia, termasuk harta dan kekuasaan. Pemahaman itu membuatnya lebih tenang dalam menghadapi ujian.

Ia lalu mengingat momen ketika sempat berencana meminta kembali sebagian uang sebesar Rp2,5 miliar untuk membeli rumah di Bali. “4 tahun juga gue mikir buat ikhlas. Mongol mau minta duit sama orangnya (yang pinjam uang ke Mongol) Rp 2,5 m, Mongol mau beli rumah di Bali. Mau pindah aja deh ke Bali daripada mumet di Jakarta,” akunya.

Namun saat akhirnya bertemu lagi dengan sang peminjam, hati Mongol luluh melihat orang itu menangis. “Kita datang, ‘Bu ada duit biar cuma 2,5...,’ dia udah keluar air mata. Gue kan langsung.... Kenapa dia yang nangis? Karena niatnya kan, harga rumahnya Rp2,1, Rp400 jutanya gue mau beli kursi apa segala macam. Gue baru ngomong, kenapa dia menangis?” tuturnya.

Sejak saat itu, Mongol memutuskan untuk benar-benar mengikhlaskan segalanya. Ia memilih menjual beberapa perhiasan untuk membeli rumah di Bali dan meninggalkan Jakarta demi ketenangan batin. Meski kadang masih terlintas rasa menyesal, ia belajar menerima semuanya dengan sabar.

“Jujur aja ya duit itu sekalipun gue ikhlas sometimes masih ada aja kepikiran. Suka ada provokatornya, ‘Ngana bodoh’. Ada saja kan saudara yang marang-marah. Mongol suka pantai, jadi healing selalu ke pantai. Choice pantai di Bali banyak, lu mau kemana aja. Kita (di Jakarta) mentok PLTU sama Ancol,” pungkasnya.