Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, baru-baru ini menunjukkan kemarahannya setelah menerima laporan tentang pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang terlihat berkumpul di Starbucks. Dalam pernyataannya, ia bahkan mengancam akan memecat pegawai yang terlibat.
Ini semua berawal dari aduan yang masuk melalui kanal Lapor Pak Purbaya yang baru diluncurkan awal pekan ini. Purbaya membacakan salah satu aduan yang menyebutkan bahwa pegawai Bea Cukai nongkrong di Starbucks dengan mengenakan seragam dinasnya.
“Orang-orang ini di Starbucks setiap hari, dan yang mereka bicarakan selalu tentang bisnis aset, bagaimana mengamankan aset baru, dan bagaimana cara menjual mobil yang baru diterima. Mohon untuk diawasi dan ditindak,” ungkap Purbaya saat membacakan aduan tersebut di Kantor Kementerian Keuangan.
Setelah membaca aduan itu, Purbaya terlihat sangat marah. Ia meminta jajaran Ditjen Bea Cukai untuk segera menindaklanjuti masalah ini. “Bilang sama mereka, kalau mau nongkrong, jangan di Starbucks. Di warung pinggir jalan saja, paling tidak orang lain tidak curiga,” tegasnya.
Purbaya juga mengungkapkan kekecewaannya karena setelah melakukan berbagai gebrakan, pelanggaran seperti ini masih terus terjadi. Ia mengancam akan memecat pegawai Bea Cukai yang kedapatan masih nongkrong di Starbucks.
“Bilang, hari Senin ke depan, jika ada yang ketemu begini lagi, saya akan pecat. Walaupun katanya sulit memecat pegawai negeri, saya akan persulit hidupnya,” tambahnya.
Purbaya memastikan bahwa pegawai Bea Cukai yang nongkrong di Starbucks akan ditindak dalam waktu dekat. Ia juga menyadari bahwa aduan langsung yang masuk melalui kanal Lapor Pak Purbaya ini cukup efektif. Menurutnya, ini menunjukkan adanya perbedaan antara laporan petugas dan kenyataan di lapangan.
“Masa nongkrong di Starbucks berpakaian seragam, tidak ada rasa malu? Kalau mau, setidaknya berpakaian sopan sedikit lah, agar tidak terlihat,” katanya.
“Ini menunjukkan bahwa jika mereka melapor dengan baik, kenyataannya di lapangan bisa berbeda. Nah, ini yang justru kita minta masukan dari masyarakat agar kita bisa memperbaiki pelan-pelan,” lanjut Purbaya.
Selain itu, Purbaya juga menyoroti masalah peredaran rokok ilegal. Ia mengaku telah menerima keluhan masyarakat mengenai distribusi rokok ilegal yang menyasar warung-warung kecil. “Saya tidak segan untuk mengejar otak distribusi rokok ilegal tersebut,” ujarnya.
Purbaya telah membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti keluhan tersebut. “Di tim ini ada staf ahli dari Bea Cukai dan Itjen, serta Pajak. Kami akan menelusuri siapa saja cukong-cukong yang terlibat dalam distribusi rokok ilegal,” jelasnya.
Dia menegaskan bahwa tim akan bekerja untuk menangani masalah ini. “Kami akan membuat daftar cukong-cukong di setiap daerah. Jika ada gangguan atau barang masuk yang terkait dengan cukong tersebut, kami akan memprosesnya,” tuturnya.
Purbaya juga tidak gentar dengan kabar bahwa ada pihak yang membekingi cukong rokok ilegal. “Katanya banyak backing-nya, tapi kami akan bereskan semua itu,” tegasnya.
Recommended By Editor
- Gebrakan Menkeu, bikin 'Lapor Pak Purbaya', sudah ada 15 ribu aduan, terbanyak soal bea cukai
- Menkeu dapat tugas khusus Prabowo, meningkatkan pendapatan pajak
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- Perbaikan Ponpes Al Khoziny batal dibantu APBN, Menkeu Purbaya: Ada yang WA saya
- 7 Potret Menkeu Purbaya jajan penyetan di pinggir jalan bareng pegawai, tanggapannya bikin salut
- Kata Menteri Keuangan Purbaya soal renovasi Ponpes Al Khoziny pakai duit APBN
- DPR Ingatkan Menkeu Purbaya: Stop komentari kebijakan kementrian lain!

