Brilio.net - Acara pernikahan Maula Akbar, putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina berubah menjadi duka mendalam. Pesta rakyat yang semula digelar untuk merayakan momen bahagia justru menelan korban jiwa.

Insiden terjadi saat ribuan warga memadati area pendopo di Alun-alun Garut, Jumat (18/7) siang. Suasana membludak dan tidak terkendali membuat warga saling dorong dan berdesakan masuk ke area acara.

Kericuhan semakin memburuk ketika banyak warga terjatuh lalu terinjak dalam kekacauan. Sebanyak 26 orang dilaporkan menjadi korban, tiga di antaranya meninggal dunia.

Korban yang meninggal yakni seorang anak bernama Vania Aprilia, seorang ibu bernama Dewi Jubaedah, serta anggota Polri Bripka Cecep Saeful Bahri. Kejadian memilukan ini langsung menjadi sorotan publik dan menimbulkan gelombang simpati sekaligus kritik.

Menanggapi peristiwa tersebut, Putri Karlina akhirnya buka suara melalui surat tangan yang ia unggah di Instagram pribadinya. Ia menyampaikan permintaan maaf dan keprihatinan mendalam atas tragedi yang terjadi di hari pernikahannya.

"Garut, 21 Juli 2025. Bismillah...," tulis Putri mengawali suratnya dikutip dari Instagram @putri.karlina14, Senin (21/7).

Putri Karlina tulis surat terbuka © Instagram

Putri Karlina tulis surat terbuka
© Instagram/@putri.karlina14

Ia mengungkapkan betapa manusia tidak lepas dari ujian hidup, termasuk dalam momen bahagia yang seharusnya menjadi kenangan indah. Musibah yang datang tiba-tiba membuatnya merenungkan makna sabar dan tawakal sebagai manusia.

"Tentang menjadi manusia yang hidupnya dari satu masalah ke masalah lainnya. Tentang takdir yang tidak selamanya baik. Tentang mengajar sabar dan tawakal ketika musibah datang. Tentang berusaha bertanggung jawab ketika salah atau pun dalam masalah," lanjutnya.

Putri menegaskan bahwa tidak ada sedikit pun niat buruk dalam hatinya saat menyelenggarakan pesta rakyat tersebut. Ia mengaku tulus ingin berbagi kebahagiaan, bukan mencelakakan siapa pun.

"Tidak ada sedikit pun terbayang dalam benak, atau terselip dalam hati, niat buruk untuk mencelakakan siapapun. Belasungkawa dan duka terdalam saya atas insiden yang terjadi di hari Jumat, 18 Juli 2025 lalu," ungkapnya.

Seluruh upaya dan langkah lanjutan telah ia serahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang. Putri berharap proses hukum dan penanganan para korban bisa berjalan dengan adil dan tepat.

"Sepenuhnya segala upaya tindak lanjut kami serahkan kepada pihak berwajib," terangnya.

Menantu Dedi Mulyadi ini juga menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada seluruh pihak yang terdampak, terutama keluarga korban. Rasa duka itu ia rasakan pula sebagai sesama manusia dan pemimpin daerah.

"Saya memohon maaf untuk apa yang terjadi. Saya dan keluarga telah dan akan selalu membasuh para korban melalui masa sulitnya," pungkasnya.

Putri Karlina tulis surat terbuka © Instagram

Putri Karlina tulis surat terbuka
© Instagram/@putri.karlina14

Meskipun tengah dilanda masalah besar, ia menegaskan tidak akan mundur dari tanggung jawabnya sebagai pemimpin dan ibu. Ia berjanji akan tetap memberi yang terbaik bagi masyarakat.

"Namun di tengah masalah yang sedang dihadapi, saya akan tetap memberikan yang terbaik; sebagai wakil pimpinan daerah, sebagai seorang ibu, seorang anak, seorang istri, dan seorang manusia yang bermanfaat dan harus memberi manfaat kepada manusia lainnya," sambungnya lagi.

Putri Karlina menutup surat tersebut dengan harapan pengampunan dari Tuhan atas segala kekhilafan. Ia menyerahkan seluruh luka dan ujian hidupnya dalam ketulusan hati.

"Semoga Allah mengampuni," tutupnya.