Berang-berang, hewan yang sering kita anggap lucu dan menggemaskan, ternyata menyimpan potensi bahaya yang tidak bisa dianggap sepele. Kasus terbaru yang menarik perhatian adalah insiden yang menimpa pengacara terkenal, Hotman Paris Hutapea, yang harus dilarikan ke rumah sakit di Singapura setelah digigit berang-berang peliharaannya.

Insiden ini memicu pertanyaan besar: seberapa serius dampak dari gigitan hewan ini? Apakah hanya cedera ringan atau bisa berakibat fatal? Mari kita telusuri lebih dalam mengenai bahaya memelihara hewan liar seperti berang-berang.

Kronologi kejadian

Pada tanggal 8 Februari, sekitar pukul 4 subuh, Hotman Paris berenang bersama berang-berang peliharaannya. Tiba-tiba, salah satu berang-berangnya menggigit tangan Hotman, menyebabkan luka serius. Ia segera mendapatkan suntikan tetanus untuk mencegah infeksi.

Setelah kejadian tersebut, Hotman melanjutkan aktivitasnya yang padat, termasuk perjalanan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Balikpapan. Namun, kondisi tubuhnya semakin menurun dan pada 20 Februari, ia pingsan saat menghadiri sidang. Akhirnya, pada 21 Februari, ia memutuskan untuk berobat ke Singapura.

Bahaya gigitan berang-berang

Walaupun berang-berang dikenal tenang, mereka memiliki insting bertahan yang kuat. Gigi mereka yang terus tumbuh dan diperkuat dengan enamel tebal membuat gigitan mereka sangat menyakitkan. Dalam beberapa kasus, gigitan berang-berang bisa berakibat fatal, seperti yang terjadi pada seorang pria di Belarusia yang tewas akibat gigitan berang-berang liar.

Risiko penyakit

Gigitan berang-berang juga dapat menularkan berbagai penyakit, termasuk rabies. Menurut CDC, berang-berang yang belum divaksinasi dapat membawa virus rabies yang sangat berbahaya. Selain itu, infeksi lain seperti tularemia dan leptospirosis juga bisa ditularkan melalui gigitan.

Memelihara berang-berang

Memelihara berang-berang bukanlah hal yang mudah. Mereka membutuhkan ruang yang luas dan biaya perawatan yang tinggi. Banyak ahli berpendapat bahwa berang-berang lebih baik dibiarkan di habitat alaminya daripada dipelihara di rumah, karena mereka bisa mengalami stres dan perilaku agresif.