Brilio.net - Tidak semua lulusan S-2 memilih bekerja di kantor besar atau perusahaan ternama. Setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda, termasuk dalam hal mencari makna dari ilmu yang telah mereka pelajari. Seorang pria lulusan S-2 dari Institut Teknologi Bandung (ITB) justru memilih untuk kembali ke kampung halamannya dan merintis usaha kuliner.

Pemilik akun TikTok @sate.mataram ini memutuskan untuk membuka warung sate di Yogyakarta, tempat asalnya. Keputusannya ini menjadi sorotan publik karena dianggap berani dan tidak mengikuti jalur karier yang umum diambil oleh lulusan perguruan tinggi ternama. Meski begitu, pilihannya mencerminkan keberanian untuk menentukan arah hidup sendiri tanpa terikat pandangan orang lain.

Dalam unggahannya, ia memperlihatkan rutinitas saat membuka warung sate setiap hari. Ia menyalakan lampu, menyiapkan arang, hingga memanggang sate seorang diri sambil tersenyum di depan kamera. Di video itu, ia menuliskan kalimat yang menggambarkan keputusannya.

Lulusan S-2 di ITB pilih pulang kampung jualan sate © 2025 TikTok

foto: TikTok/@sate.mataram

"Lulus S2 di ITB milih pulang ke Jogja buka warung sate," tulis @sate.mataram, dikutip brilio.net pada Jumat (31/10).

Ia kemudian menegaskan bahwa keputusan untuk berwirausaha merupakan bentuk tanggung jawab atas pilihan pribadi. Semua pekerjaan memiliki nilai tersendiri selama dilakukan dengan sepenuh hati. Dalam unggahan lain, ia menuliskan pesan yang menunjukkan sikap optimisnya.

"Apapun kerjanya yang penting pilihan sendiri dan siap deng segala konsekuensinya," tulisnya.

Namun, perjalanan membangun usaha tidak selalu berjalan mulus. Ia sempat mengalami masa sulit saat warungnya sepi pembeli meski sudah berhari-hari beroperasi. Momen itu diceritakannya dengan jujur dan penuh kejujuran di media sosial.

Lulusan S-2 di ITB pilih pulang kampung jualan sate © 2025 TikTok

foto: TikTok/@sate.mataram

"Ujian Merintis Usaha: Pernah buka warung cuma buat duduk gak ngapa-ngapain sampe tutup lagi. Berhari-hari melakukan hal yang sama. Lihat jualan lain pada rame semua. Sedih tapi gak bisa cerita ke siapa-siapa," ungkapnya.

Kisah perjuangannya menarik perhatian banyak warganet, namun tidak semua komentar datang dalam bentuk dukungan. Ada pula yang mempertanyakan alasan lulusan S-2 memilih berjualan sate setelah menempuh pendidikan tinggi. Salah satu komentar tersebut sempat ia tanggapi secara langsung.

"Susah payah menimba ilmu sampe S2, ntah knp pada akhirnya ko jualan sate. trus ilmunye utk apa yaa," kata seorang warganet.

Alih-alih tersinggung, pria tersebut justru menjawab nyinyiran itu dengan aksi nyata. Ia tak hanya fokus pada usaha warung sate, tetapi juga berbagi inspirasi dengan banyak orang.

Lulusan S-2 di ITB pilih pulang kampung jualan sate © 2025 TikTok

foto: TikTok/@sate.mataram

Setelah kisahnya viral, unggahannya dibanjiri komentar positif dari pengguna media sosial. Mereka memberikan semangat dan apresiasi atas keteguhan serta kerja kerasnya dalam menjalani usaha dari nol. Bagi banyak orang, perjuangannya menjadi pengingat bahwa sukses tidak selalu diukur dari jabatan atau tempat kerja, melainkan dari kemampuan untuk tetap bertahan dan berjuang dengan cara sendiri.

"Mau berakhir dimanapun. orang gak kuliah dibanding sama yg kuliah itu pola pikirnya beda jd jgn pernah menganggap remeh pendidikan. Semangat bang," kata @user18233708717617.

"Faktanya gelar pendidikan itu bisa jadi jebakan. Karena bisa Bikin lu gengsi buat mulai usaha kaya mas nya ini, alhasil banyak sarjana pengangguran karena memilih2 kerjaan tanpa ada pergerakan," kata @clouds99_.

"Yg nanya ngapain kuliah kalo jualan sate, jawabannya cuma magister manajemen. bedanya apa?, tuh satenya rame kan?, videonya bagus bagus kan?. itu hasilnya," kata @nopalgbud.