Brilio.net - Mendapat pekerjaan sesuai jurusan kuliah kini tak semudah bayangan. Persaingan ketat ditambah batasan usia membuat banyak lulusan sarjana terpaksa banting setir demi bertahan hidup.

Tidak sedikit yang akhirnya beralih profesi jauh dari latar belakang akademiknya. Beberapa bahkan memilih membangun usaha sendiri karena tak lagi berharap banyak pada pekerjaan kantoran.

Salah satu kisah menarik datang dari akun TikTok @finamutiarayasin. Ia merupakan lulusan universitas ternama dengan jurusan elit, namun kini menekuni profesi sebagai pedagang bakso.

Dalam videonya, ia membuka dengan kalimat menohok kepada sesama lulusan perguruan tinggi. Nada sindiran halus itu seolah mewakili kegelisahan banyak sarjana yang berjuang di dunia kerja.

“Bagaimana kabarmu wahai sarjana?? sudahkah cita-citamu tercapai?” tulisnya membuka kisah.

Curhatan lulusan sarjana HI cumlaude © TikTok

Curhatan lulusan sarjana HI cumlaude
© TikTok/@finamutiarayasin

Kenangan tentang perjuangan masa kuliah kembali ia ungkapkan. Setiap langkah menuju kelulusan selalu diiringi dengan pengorbanan besar dari keluarganya.

“Aku disarjanakan oleh keringat orangtuaku,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pencapaiannya di dunia akademik bukan hal yang biasa. Gelar cumlaude dari universitas ternama menjadi bukti nyata kerja kerasnya selama menempuh pendidikan.

“Aku lulus dengan predikat cumlaude dari universitas ternama, universitasku UPNYK,” ungkapnya.

Ia merasa bangga dengan pilihan jurusannya yang dianggap berkelas oleh banyak orang. Bidang tersebut kerap dipandang menjanjikan untuk masa depan dan karier yang mapan.

“Jurusan yang ku ambilpun bukan jurusan yang biasa-biasa saja, Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional, bagus dan mentereng jika kata orang-orang,” tambahnya.

Curhatan lulusan sarjana HI cumlaude © TikTok

Curhatan lulusan sarjana HI cumlaude
© TikTok/@finamutiarayasin

Ia menekankan bahwa hidup selalu menuntut keberanian untuk bertahan dalam kondisi apa pun. Setiap fase dijalaninya dengan tekad tanpa pernah menoleh ke belakang.

“Apakah aku menyesal?? dengan keadaanku sekarang?? tentu tidak. Ini hidup perjuangan demi perjuangan,” tegasnya.

Ia justru menemukan harapan baru melalui profesi yang dijalani saat ini. Pekerjaannya sebagai pedagang bakso dan penyetan dijadikan ladang perjuangan sekaligus ruang untuk tetap berkarya.

“Harapan demi harapan kurajut dengan mendalami profesiku saat ini. Pedagang bakso dan penyetan,” lanjutnya.

Curhatan lulusan sarjana HI cumlaude © TikTok

Curhatan lulusan sarjana HI cumlaude
© TikTok/@finamutiarayasin

Perubahan jalan hidup itu membuatnya banyak belajar tentang realitas. Dunia kerja menurutnya tidak selalu bergantung pada titel sarjana, melainkan kemampuan bertahan dalam kondisi apapun.

Di akhir tulisannya, ia menegaskan bahwa kebahagiaan sejati bukanlah hasil dari gelar akademik semata. Kebahagiaan hadir ketika seseorang mampu menerima keadaan dan menjalaninya dengan penuh rasa syukur.

“Bersyukur adalah kuncinya,” tulisnya menutup kisah perjuangan.

Unggahan itu ramai didukung warganet yang menilai pendidikan tinggi bukan sekadar soal pekerjaan. Mereka melihat ada nilai penting dari pola pikir hingga manfaat ilmu yang bisa diterapkan di lapangan.

“Salah satu manfaat kuliah (apapun jurusannya) itu untuk membentuk pola pikir,” ujar @okierokie3.

“Aq sich setuju kata-kata, orang kuliah itu bukan untuk cari kerja tapi untuk buka lapangan kerja…,” tulis @b.argo.

“Sarjana bukan pekerja. Sarjana adalah pemikir, pengide, jadi sarjana bukan pekerja tapi pengusaha, apapun bentuk usahanya,” komentar @almira.hersa.rama.

“Justru orang yang punya pendidikan begini jadi pedagang malah bagus, ada banyak orang yang kita temui dari latar belakang berbeda-beda, kita bisa menyalurkan ilmu ke pembeli,” tambah @gladiezqueen1.