Brilio.net - Di era serba digital saat ini, perangkat teknologi menjadi kebutuhan pokok bagi mahasiswa, terutama ketika mengerjakan skripsi. Laptop umumnya menjadi senjata utama karena mampu memproses data, mengetik dokumen panjang, serta memudahkan akses informasi dengan layar dan fitur yang lengkap.
Namun, berbeda bagi seorang mahasiswi asal Papua yang harus berjuang tanpa perangkat tersebut. Keterbatasan ekonomi dan fasilitas membuatnya kehilangan alat utama untuk menyelesaikan tugas akhir, tetapi tekad yang dimilikinya jauh melampaui kendala itu.
Tinamid Selegani, mahasiswi program studi Akuntansi Universitas Cenderawasih, Jayapura, membuktikan bahwa semangat bisa mengalahkan keterbatasan. Ia berhasil menuntaskan skripsinya hanya dengan bermodalkan sebuah handphone sederhana.
Tinamid mengenang masa ketika laptopnya menjadi satu-satunya alat andalan untuk kuliah. Kerusakan berulang hingga akhirnya mati total membuatnya terpukul dan kehilangan sarana belajar terpenting.
“Dulu saya punya laptop, tapi sering rusak. Saya bawa ke servis berkali-kali, sampai akhirnya mati total. Saat itu saya cuma bisa diam, karena itu satu-satunya alat paling berharga yang saya punya,” ungkap Tinamid dikutip brilio.net dari Instagram @timikafolks, Selasa (12/8).
Kisah perjuangan mahasiswa asal Papua
© Instagram/@jayapurakitongpukota
Kehilangan laptop bukan satu-satunya ujian berat yang ia hadapi. Sejak lama ia hidup tanpa kedua orang tua, memaksanya melanjutkan pendidikan tanpa dukungan keluarga inti.
“Saya pernah ingin mengeluh, ingin minta tolong, tapi saya sadar bahwa orang yang paling saya andalkan, yaitu ayah dan ibu saya, sudah tidak ada,” ujarnya.
Meski didera kesulitan, Tinamid memutuskan untuk tetap melangkah. Seluruh proses pengetikan, penyuntingan, hingga pengiriman dokumen dilakukan dari layar HP kecil dengan kesabaran luar biasa menghadapi keterbatasan sinyal dan kenyamanan mengetik.
“Satu huruf, satu kalimat, satu bab, semua saya kerjakan lewat layar HP. Bagi saya, ini bukan sekadar menyusun skripsi, ini adalah perjuangan hidup,” tuturnya.
Sementara mahasiswa lain bekerja dengan laptop canggih dan internet stabil, Tinamid bertahan dengan fasilitas sederhana. Niat tulus dan semangat pantang menyerah menjadi sumber kekuatan yang membawanya sampai garis akhir.
“Proposal dan skripsi saya mungkin tak mewah tampilannya, tapi setiap paragraf menyimpan peluh dan air mata. Semua dari HP, semua dari hati,” kata Tinamid.
Kisah perjuangan mahasiswa asal Papua
© Instagram/@jayapurakitongpukota
Akhirnya perjuangan panjang itu berbuah manis. Skripsinya rampung, ia sukses mempertahankan hasilnya di depan penguji, dan dinyatakan lulus dengan penuh kebanggaan.
“Terima kasih Tuhan, dan terima kasih juga untuk adikku tercinta, Ferdinan Slgn. Tanpa kalian, saya tidak akan sampai di titik ini,” pungkasnya penuh rasa bangga.
Momen kelulusan itu semakin spesial saat ia mengunggah foto spanduk ucapan selamat. Tulisan sederhana di spanduk itu memancarkan rasa lega dan kebahagiaan yang tak terbendung.
“Akhirnya sarjana juga cuy,” tulisnya.
“Skripsi tumbang, mental selamat stage terakhir unlocked, tinggal nunggu wisuda checklist hidup: Skripsi, Mental, Sarjana Segera,” sambungnya.
Kisah perjuangan mahasiswa asal Papua
© Instagram/@timikafolks
Kisah ini langsung mencuri perhatian warganet yang kagum pada keteguhan hatinya. Banyak yang menilai tekad Tinamid adalah teladan bahwa keterbatasan tak pernah benar-benar menjadi penghalang.
"Ini bukti jika apapun halangannya jika tekad dan mental sudah kuat untuk menggapai tujuan yang diinginkan pasti akan terlewati," tulis @tamajoe1.
"Hebat ya Allah pake laptop aja pusing kita," komentar @asridj13.
"Sebagai Dosen! Gw Merinding, Tekadnya luar Biasa!!!" ujar @tertiokuntodewo.
Recommended By Editor
- Kejarlah dosen hingga ke Gunung Lawu, perjuangan mahasiswa dapet acc skripsi ini bikin geleng kepala
- Bucin abis, begini romantisnya kata pengantar skripsi Najwa Shihab untuk Ibrahim Assegaf
- Bagaimana sih atlet tarkam Bekasi atasi nyeri otot cuma pakai minyak urut herbal? Ternyata ini triknya
- 50 Inspirasi persembahan dan motto skripsi terbaru 2025, bikin skripsimu lebih bermakna
- Skripsi Dono Warkop DKI tahun 1979 ini masih relate dengan Indonesia sekarang, begini isinya
- Berawal dari jenuh mengerjakan skripsi, momen cewek putuskan beli anak ayam ini endingnya bikin untung
- Niat awalnya bimbingan skripsi, momen mahasiswa kunjungi dosen ini endingnya plot twist banget




