Brilio.net - Puasa di bulan Ramadan biasanya berlangsung selama belasan jam, tergantung pada durasi siang di masing-masing wilayah. Namun, pengalaman berbeda dirasakan oleh umat Muslim di Murmansk, Rusia, yang hanya menjalankan puasa selama satu jam. Fenomena ini menjadi sorotan setelah seorang pemandu wisata asal Indonesia membagikan pengalamannya melalui media sosial.

Murmansk merupakan wilayah yang terletak di lingkaran Arktik dan mengalami fenomena alam ekstrem yang memengaruhi waktu siang dan malam. Pada musim dingin, daerah ini mengalami polar night atau malam kutub, di mana matahari hampir tidak muncul sepanjang hari. Kondisi ini membuat waktu antara subuh dan maghrib sangat berdekatan, sehingga umat Muslim di sana hanya berpuasa dalam durasi yang sangat singkat.

Pengalaman unik ini dibagikan oleh Lalu Satria Malaca, seorang WNI yang bekerja sebagai pemandu wisata di Murmansk. Melalui sebuah video yang diunggah di TikTok @lalusatriamalaca, Satria menunjukkan bagaimana dia hanya berpuasa selama satu jam sebelum waktu berbuka tiba.

pria puasa hanya 1 jam di murmansk rusia © 2025 TikTok

pria puasa hanya 1 jam di murmansk rusia
TikTok/@lalusatriamalaca

"Gimana rasanya kalau kalian berada di satu daerah yang subuh, magrib, dan isyanya barengan. Tempatnya ada di ujung utara bumi, bahkan bulan Desember matahari tidak terbit sama sekali," jelas Satria dikutip brilio.net pada Kamis (5/3) dari TikTok @lalusatriamalaca.  

Satria membagikan video saat dia tengah menjalankan ibadah puasa di Murmansk. Dia menjelaskan bahwa dirinya tidak bermaksud untuk memamerkan puasanya, melainkan ingin menunjukkan fenomena unik di wilayah tersebut.

"Hari ini saya lagi berpuasa, tapi bukan mau pamer puasanya ya. Saya mau pamer saya puasa cuma satu jam-an saja," ucap Satria dalam video yang diunggahnya.

Dia juga menjelaskan bahwa dirinya baru saja sahur sekitar pukul 12 malam waktu setempat, dan hanya berselang satu jam setelahnya waktu berbuka sudah tiba. Keadaan ini disebabkan oleh perbedaan ekstrem dalam durasi siang dan malam di Murmansk.

pria puasa hanya 1 jam di murmansk rusia © 2025 TikTok

pria puasa hanya 1 jam di murmansk rusia
TikTok/@lalusatriamalaca

"Ini sudah maghrib ya. Ini baru jam 12-an. Kalau subuh dan maghrib jaraknya sedekat ini," ujar Satria dalam videonya.

Dalam kesempatan lain saat sedang memandu wisatawan asal Indonesia, Satria juga menunjukkan betapa uniknya pembagian waktu di Murmansk. Dia mengumumkan bahwa waktu salat telah memasuki tiga waktu sekaligus, yaitu subuh, maghrib, dan isya dalam waktu yang hampir bersamaan.

Fenomena ini terjadi karena letak geografis Murmansk yang berada dekat dengan Kutub Utara. Pada musim dingin, daerah ini mengalami malam kutub yang menyebabkan siang hari berlangsung sangat singkat. Sebaliknya, saat musim panas, matahari hampir tidak pernah terbenam, sehingga waktu puasa bisa berlangsung lebih dari 20 jam.

"Di beberapa sumber dan tanggal berbeda bahkan ada salat zuhur yang bedanya cuma 10 menit dengan salat asar, dan tebak magribnya satu menit kemudian," jelasnya.

pria puasa hanya 1 jam di murmansk rusia © 2025 TikTok

pria puasa hanya 1 jam di murmansk rusia
TikTok/@lalusatriamalaca

Tak hanya memengaruhi waktu puasa, perbedaan ekstrem dalam durasi siang dan malam di Murmansk juga berdampak pada jadwal ibadah lainnya. Pada bulan Desember, saat kondisi ekstrem terjadi, selisih waktu antara zuhur dan asar bahkan hanya sekitar 10 menit.

Fenomena ini menunjukkan betapa beragamnya pengalaman berpuasa bagi umat Muslim di berbagai belahan dunia. Sementara di Indonesia rata-rata durasi puasa sekitar 13 jam, umat Muslim di Murmansk harus menyesuaikan diri dengan kondisi alam yang tidak biasa. Meski begitu, mereka tetap menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan dan semangat.