Brilio.net - Selama ini, banyak orang memaknai kesuksesan sebagai bekerja kantoran di perusahaan elit dengan ritme masuk pagi dan pulang sore. Gaji bulanan serta jabatan bergengsi kerap dijadikan tolok ukur keberhasilan hidup.

Pandangan tersebut membuat kerja delapan jam sehari selama lima atau enam hari sepekan dianggap sebagai jalan utama menuju mapan. Namun, realitas di lapangan menunjukkan tidak semua orang merasa cocok dengan pola tersebut dan sebagian justru memilih membuka usaha sendiri.

Kisah berbeda dibagikan akun TikTok @cwkdarderdor yang menyoroti perjalanan hidup seorang wanita bernama Dinda. Wanita ini diketahui pernah menjadi karyawan perusahaan Big 4 sebelum akhirnya memilih buka usaha sendiri.

Big 4 dikenal sebagai empat firma akuntansi dan konsultan terbesar dunia dengan reputasi global serta standar kerja tinggi. Lingkungan profesional, jenjang karier jelas, dan prestise besar membuat perusahaan ini menjadi impian banyak lulusan kampus ternama.

eks karyawan Big 4 jadi penjaga warung © TikTok

eks karyawan Big 4 jadi penjaga warung
© TikTok/@cwkdarderdor

Perubahan hidup Dinda ia ceritakan dengan nada reflektif melalui unggahannya. Cerita tersebut menyoroti peralihan besar dari dunia korporasi bergengsi menuju kehidupan sederhana sebagai penjaga warung.

"kasian banget lulusan kampus ternama, pernah kerja di Big 4 tapi cuman jaga warung," ucapnya.

Dinda menegaskan adanya perbedaan yang jelas antara kehidupannya dulu dan sekarang. Dari rutinitas di kawasan perkantoran elite SCBD, kini ia menjalani hari dengan menjaga toko kelontong miliknya.

"ya emang beda sih..dulu hari-hari di SCBD, sekarang jaga toko kelontong," lanjut Dinda.

eks karyawan Big 4 jadi penjaga warung © TikTok

eks karyawan Big 4 jadi penjaga warung
© TikTok/@cwkdarderdor

Rutinitas yang dijalani Dinda saat ini tentunya jauh berbeda dibandingkan masa kerjanya dulu. Aktivitas hariannya kini lebih banyak berkaitan dengan pengelolaan stok dan pasokan kebutuhan warung.

"dulu tiap hari selalu meeting sama klien, sekarang meeting sama supplier beras," tuturnya.

"dulu juga selalu pusing lembur, sekarang justru pusing kalo ada stock barang yang ilang," sambungnya.

eks karyawan Big 4 jadi penjaga warung © TikTok

eks karyawan Big 4 jadi penjaga warung
© TikTok/@cwkdarderdor

Meski begitu, Dinda mengaku merasakan kepuasan tersendiri dari usaha yang kini ia jalani. Perputaran uang harian menjadi hal nyata yang ia rasakan secara langsung dari aktivitas menjaga warung.

"tapi ya gitu..disini duitnya muter tiap hari," katanya.

Pandangan Dinda soal makna sukses pun ikut berubah seiring perjalanan hidupnya. Pengalaman berpindah dari dunia korporasi ke usaha kecil membuatnya melihat pencapaian dari sudut yang lebih sederhana dan realistis.

"kadang sukses tuh bentuknya gak selalu jabatan dan kantor gede kok," ujarnya lagi.

eks karyawan Big 4 jadi penjaga warung © 2025 brilio.net

eks karyawan Big 4 jadi penjaga warung
© TikTok/@cwkdarderdor

Dinda menilai pekerjaan yang kerap dipandang sebelah mata justru menyimpan potensi ekonomi yang nyata. Pengalaman mengelola warung membuatnya menyadari bahwa sumber penghasilan bisa datang dari hal sederhana jika dijalani dengan konsisten.

Unggahan Dinda itu turut memancing beragam respons dari warganet yang ikut membagikan sudut pandang soal makna sukses dan pilihan hidup. Mereka menilai usaha mandiri memberi kebebasan dan ketenangan yang tak selalu didapat dari pekerjaan kantoran bergengsi.

"kak justru dibanding kerja di perusahaan big 4, it has always been my dream to have my own business," @tjehtijeh

"justru yg toko begini, dapet cuan 2 digit perbulan, tapi selalu diremehkan Gen Boomers dan Gen Y," @searchforgalan

"IYA SUMPAH PASTI pegel kak kerja di big 4 kan... ini jauh LBH damai," @thalizwell

"setuju ka cape ga sih nunggu gajian tiap bulan," @diegobagass