Apes banget! Siapa sangka, mantan pemain Persija Jakarta, Syahroni, jadi bulan-bulanan di media sosial. Semua ini terjadi karena namanya yang mirip dengan anggota DPR dari Partai NasDem, Ahmad Sahroni.
Bayangkan, hanya karena perbedaan satu huruf, Syahroni harus menghadapi hujatan yang seharusnya ditujukan kepada politisi tersebut. Netizen melampiaskan emosinya di dunia maya dengan menandai akun Instagram Syahroni, mantan pemain Persija Jakarta.
BACA JUGA :
Ahmad Sahroni CS, anggota DPR yang dinonaktifkan masih terima gaji, begini penjelasannya
Syahroni mengaku kaget saat melihat notifikasi pesan dan komentar yang membanjiri akun pribadinya. Ia sempat bingung kenapa tiba-tiba banyak orang menandai akun miliknya.
Karena serangan warganet yang tak henti-hentinya, Syahroni sampai menonaktifkan kolom komentar di Instagram-nya. Ia pun memperbarui bio-nya dengan kalimat yang cukup menggelitik: "Cuma Anggota Dapur, Bukan Anggota DPR". Ini adalah cara cerdas untuk menjelaskan bahwa ia tidak ada hubungannya dengan dunia politik.
Jadi, mari kita lihat lebih dalam. Kesialan ini muncul dari kesamaan nama yang klise, yang membuat akun Instagram Syahroni menjadi sasaran hujatan. Padahal, ia tidak memiliki hubungan apapun dengan politik. Semua ini hanya karena kesalahan ejaan!
BACA JUGA :
PAN nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya sebagai anggota DPR
NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR
Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari jabatannya. Keputusan ini diambil setelah pernyataan mereka yang dianggap merendahkan masyarakat, terutama terkait seruan pembubaran DPR.
Sahroni mendapatkan kritik tajam, sementara Nafa Urbach juga tidak luput dari sorotan publik setelah mendukung tunjangan rumah anggota DPR sebesar Rp 50 juta per bulan. Tentu saja, pernyataan ini dianggap sangat tidak peka terhadap kondisi ekonomi rakyat.
Dalam siaran pers yang ditandatangani Surya Paloh, ia menyatakan, "Bahwa dalam perjalanan mengemban aspirasi masyarakat, ternyata ada pernyataan dari pada wakil rakyat yang telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat." NasDem pun memutuskan untuk menonaktifkan keduanya mulai 1 September 2025.
Surya Paloh menekankan pentingnya aspirasi publik dalam perjuangan partai. "Sesungguhnya aspirasi masyarakat harus tetap menjadi acuan utama dalam perjuangan Partai NasDem," tutupnya.
Kontroversi Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach
Sebelumnya, Ahmad Sahroni juga dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR. Keputusan ini tercantum dalam surat Fraksi Partai NasDem yang ditandatangani oleh Ketua Fraksi Victor Laiskodat dan Sahroni sendiri sebagai Sekretaris Fraksi.
Posisi Sahroni digantikan oleh anggota Komisi I DPR, Rusdi Masse Mappasessu. Sementara itu, Nafa Urbach telah menyampaikan permintaan maaf melalui video di Instagram setelah pernyataannya yang kontroversial. Ini adalah contoh nyata bagaimana satu kesalahan bisa berujung pada banyak masalah, baik untuk individu maupun untuk partai.