Viral pria bagikan tips atur keuangan sebelum usia 30, kontennya dicibir nggak relate gen sandwich
  1. Home
  2. »
  3. Duh!
24 Februari 2025 15:30

Viral pria bagikan tips atur keuangan sebelum usia 30, kontennya dicibir nggak relate gen sandwich

Netizen bukannya memuji malah mencibir konten pria ini. Syeny Wulandari
foto: TikTok/@famyalgh

Brilio.net - Menginjak usia 30 tahun sering kali dianggap sebagai fase di mana seseorang sudah mandiri secara finansial. Standar ini membuat banyak orang merasa harus mencapai kestabilan ekonomi sebelum memasuki dekade baru dalam hidupnya.

Realitanya, tidak semua orang bisa memenuhi ekspektasi tersebut, terutama di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang semakin menantang. Banyak yang bahkan di usia 30-an masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar tanpa memiliki pencapaian finansial yang signifikan.

BACA JUGA :
Muak dicibir seperti gajah duduk, wanita ini diet bobotnya turun 40kg, 11 perubahannya susah dikenali


Seorang pengguna TikTok dengan akun @famyalgh membagikan tips keuangan yang menurutnya penting untuk diterapkan sebelum usia 30. Kontennya berisi 12 poin yang mencakup strategi menabung, investasi, dan kebiasaan finansial yang dianggap sehat.

Salah satu tips yang dibagikannya adalah memastikan memiliki tabungan minimal tiga kali lipat dari harga barang sebelum memutuskan untuk membelinya. Menurutnya, hal ini penting agar pembelian tidak mengganggu kestabilan finansial dan tetap memiliki cadangan dana.

"Misalnya mau beli handphone seharga 8 juta, minimal punya saving 24 juta," ujarnya dalam video tersebut.

BACA JUGA :
Wanita lulusan UGM IPK 3,94 spill gaji jadi buruh di Jepang, sisanya bisa ditabung 19 juta tiap bulan

Selain itu, ia menekankan bahwa memiliki dana darurat juga menjadi hal yang wajib diprioritaskan. Jumlah dana darurat ideal menurutnya adalah setidaknya setara dengan pengeluaran rata-rata selama 12 bulan agar tetap aman dalam kondisi darurat.

Baginya, dalam membangun aset, prioritas utama sebaiknya adalah memiliki rumah terlebih dahulu sebelum membeli mobil. Rumah dianggap sebagai investasi jangka panjang yang lebih bernilai dibandingkan kendaraan yang mengalami penyusutan harga.

"Kalau udah ada dana saving, dana darurat tahap aset yang harus km capai adalah rumah dulu baru mobil," jelasnya.

foto: TikTok/@famyalgh

Tips lainnya menyarankan agar tidak menggunakan layanan paylater untuk liburan dan menghindari pembelian barang dengan sistem cicilan. Menurutnya, gaya hidup seperti ini justru bisa menjadi beban finansial di kemudian hari.

"Misal liburan seminggu, tapi km masih bayar cicilannya," katanya.

Selain itu, ia juga menyarankan agar seseorang tidak terburu-buru berinvestasi dalam saham, reksa dana, atau instrumen keuangan lainnya jika belum memiliki penghasilan yang cukup stabil. Fokus utama seharusnya adalah menambah sumber pemasukan terlebih dahulu sebelum mulai berinvestasi.

foto: TikTok/@famyalgh

Memiliki minimal tiga sumber pemasukan juga menjadi salah satu saran yang ia tekankan agar kondisi finansial lebih aman. Ia percaya bahwa memiliki penghasilan dari berbagai sumber bisa membantu dalam menghadapi situasi tak terduga.

"Pekerjaan tetap boleh satu, tapi wajib punya tambahan seperti freelance atau bisnis pribadi," katanya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya investasi dalam kesehatan dan gaya hidup yang lebih baik. Menurutnya, uang yang dikeluarkan untuk menjaga tubuh tetap sehat akan memberikan manfaat jangka panjang.

Ia juga mengajak orang untuk lebih bijak dalam mengelola pengeluaran dengan berhenti mengikuti tren konsumtif yang tidak perlu. Menghabiskan uang untuk sekadar nongkrong atau memenuhi gaya hidup orang lain hanya akan membuat finansial semakin sulit.

"Stop being consumptive, dan agresif sama pengeluaran sendiri," tegasnya.

foto: TikTok/@famyalgh

Menurutnya, prinsip YOLO (You Only Live Once) justru bisa menjadi jebakan yang membuat keuangan semakin berantakan. Setiap orang sebaiknya memiliki rencana jangka panjang agar tidak tersesat dalam pengeluaran impulsif.

"Pikirkan masa depan, min punya plan 5-10 thn kedepan kamu bakal jadi apa, mau punya apa, dan mau bangun apa," katanya.

Ia juga menyarankan agar berhenti membandingkan hidup dengan orang lain dan lebih fokus pada kondisi finansial sendiri. Tekanan sosial sering kali membuat seseorang merasa harus mengikuti standar hidup orang lain, padahal setiap orang punya perjalanan keuangannya masing-masing.

"Stop ikut FOMO, standar orang lain, apalagi comparing your life to another, fokus pada pendapatanmu bukan gaya hidupmu," katanya lagi.

Terakhir, ia mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu berkaitan dengan uang, melainkan dengan mencintai diri sendiri dan melakukan hal yang benar-benar membawa kepuasan. Menurutnya, kesuksesan finansial tidak akan berarti tanpa kebahagiaan pribadi.

"Jangan takut jadi diri sendiri, lakukan hal yang bikin kamu happy," tutupnya.

foto: TikTok/@famyalgh

Alih-alih mendapat pujian, kontennya justru menuai kritik karena dianggap tidak realistis, terutama bagi mereka yang berasal dari generasi sandwich. Banyak yang menilai bahwa kondisi ekonomi saat ini membuat tips tersebut sulit diterapkan.

"Tapi sorry ketikan lo yang gak realistis di era sekarang," komentar @_megauuu.

"Gimana mau saving, untuk gen sandwich ini cukup aja syukur banggg," tulis @skangwurr.

"Apa daya yg bener2 udah ngirit dan nyimpen bener2. Eh tapi ortu dan sodara butuh POV generasi sandwich ka," kata @anda_dna.

"tidak berlaku untuk generasi sandwich yang setiap gajian selalu habis bahkan kadang mines," ujar @rawrrrpl12.

"Guyss gausah terlalu dipikirkan hal” kayak dipostingan ini, kalian cukup sehat dan berpenghasilan aja udh cukup.. intinya banyak” bersyukur, dunia ini cmn ngejar amal ibadah. Materi secukupnya aja," timpal @allaboutmalife.

SHARE NOW
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags