Tim forensik RSCM baru-baru ini mengungkapkan hasil autopsi yang mengejutkan mengenai diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39). Dokter Yoga Tohijiwa menjelaskan bahwa tubuh korban menunjukkan sederet luka dan memar yang mencolok, terutama di area wajah, pipi, dan leher.
"Kami menemukan luka terbuka dangkal di bibir bawah bagian dalam, serta beberapa luka lecet di pipi kanan dan leher. Terdapat satu luka lecet di pipi kanan dan lima luka lecet di leher," ungkap Yoga saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Selasa (29/7).
BACA JUGA :
Dokter forensik ungkap hasil autopsi jenazah Arya Daru, beberkan waktu kematian diplomat Kemlu
Lebih lanjut, tim forensik juga menemukan memar di kelopak mata, bibir, dan lengan korban. Mereka menggunakan teknik khusus untuk memeriksa leher korban guna memastikan apakah luka-luka di bagian luar berdampak pada organ-organ di dalam leher.
"Kami menemukan memar di kelopak mata atas kiri, bibir bawah bagian dalam, serta di lengan atas dan bawah kanan. Setiap bagian tersebut memiliki satu hingga dua memar," tambah Yoga.
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, tim tidak menemukan resapan darah pada otot-otot leher korban. Namun, pada batang tenggorok, ditemukan lendir dan busa halus berwarna putih kemerahan. Di bagian paru-paru, ada indikasi pendarahan dan pelebaran pembuluh darah.
BACA JUGA :
5 Fakta hasil penyelidikan kematian diplomat muda Arya Daru, penyebab meninggal karena mati lemas
"Pada organ dalam, kami menemukan pembengkakan pada paru-paru dan bintik-bintik pendarahan di seluruh organ. Ini menunjukkan adanya masalah serius pada kesehatan korban sebelum kematiannya," jelas Yoga.
Yoga dan tim menyimpulkan bahwa luka-luka dan memar yang ditemukan pada wajah serta anggota gerak korban disebabkan oleh kekerasan tumpul. Mereka juga menegaskan tidak ada penyakit yang ditemukan pada organ dalam korban sebelum kematiannya.
"Dari pemeriksaan forensik, kami menemukan luka terbuka dangkal di bibir bagian dalam, luka lecet di wajah dan leher, serta memar di wajah, bibir bagian dalam, dan lengan atas kanan akibat kekerasan tumpul," kata Yoga.
"Kami juga menemukan darah gelap dan encer, serta lendir dan busa halus pada batang tenggorok. Selain itu, ada tanda-tanda pembengkakan pada paru-paru dan jelas Yoga.
Penyebab luka Memar di Tubuh Diplomat Arya Daru
Kepolisian menyimpulkan tidak menemukan unsur pidana terkait kematian Arya Daru Pangayunan (39), diplomat muda Kemenlu yang ditemukan tewas dengan wajah terlilit lakban di kamar indekos nomor 105 kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7). Kendati tidak menemukan unsur pidana, tim forensik menemukan luka memar di tubuh diplomat muda tersebut.
"Jadi saya ulangi, adanya memar-memar di kelopak atas mata kiri, ada pada bibir bawah bagian dalam, lengan atas kanan dan lengah bawah kanan seperti itu," kata Yoga Tohijiwa.
Menurut Yoga, luka memar Arya Daru itu salah satunya karena aktivitas memanjat tembok di gedung Kemenlu. Hasil penyelidikan, luka memar di lengan atas kanan disebabkan memanjat gedung tersebut.
"Apakah itu dilakukan secara self harm, berdasarkan hasil gelar perkara kemarin diinformasikan oleh penyidik bahwa pada saat di Kemenlu itu di rooftopnya di lantai 12 ada kegiatan untuk memanjat ke tembok," ujar Yoga.