Di tengah kesedihan yang mendalam akibat kehilangan Juliana Marins, seorang turis Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani, keluarga korban mengirimkan surat online kepada dua relawan, Agam dan Tio. Bersama enam rescuer lainnya, mereka berani menuruni jurang yang dalam untuk mengevakuasi jenazah perempuan berusia 27 tahun ini.

Dalam unggahan Instagram yang ditujukan untuk proses penyelamatan Juliana pada Rabu (25/6), keluarga mengungkapkan, "Kami sangat berterima kasih kepada para relawan yang dengan berani menawarkan diri untuk mempercepat proses penyelamatan Juliana."

"Kami ingin mengucapkan terima kasih tidak hanya kepada mereka, tetapi juga kepada semua orang yang berkontribusi dalam proses ini," tambah mereka.

Mereka juga menunjukkan tangkapan layar pesan Instagram yang dikirimkan kepada Tio dan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani. "Pada Agam dan Tio, atas nama keluarga Juliana Marins, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kami yang paling tulus dan mendalam atas semua kemurahan hati, keberanian, dan dukungan yang telah kalian tunjukkan dengan bergabung bersama tim penyelamat di Gunung Rinjani."

Keluarga kirim surat untuk relawan yang evakuasi turis Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani, ini isinya

foto: Liputan6.com/ Dok Tim SAR Mataram

"Kami menyadari betapa sulitnya kondisi yang kalian hadapi dan besar sekali risiko yang kalian ambil. Berkat dedikasi dan pengalaman kalianlah tim akhirnya dapat mencapai Juliana dan memungkinkan kami, setidaknya, untuk mendapatkan momen perpisahan ini," tulisan dalam pesan ini. 

"Meski hasilnya sudah berada di luar jangkauan kami, di dalam hati kami, ada perasaan bahwa jika kalian bisa tiba lebih awal, mungkin jalan ceritanya bisa berbeda. Tindakan kalian tidak akan pernah kami lupakan. Terimalah rasa hormat. Respect," tambah mereka.

Di unggahan terbaru, saudara perempuan mendiang berbagi potongan momen bersama Juliana, menulis, "Di usia 4 tahun, aku bilang ke orangtuaku aku mau punya 10 adik perempuan. Di usia 5 tahun, saat kamu lahir, kamu nggak mau punya siapa-siapa lagi, kamu sudah berharga 10! Hahaha!"

"Kamu selalu tergila-gila dengan segalanya, punya foto-foto terbaik, suasana hati khas Marins. Aku ngajarin kamu naik sepeda, main gitar, menikmati 30 Seconds to Mars hanya untuk pergi ke konser bersamaku."

Keluarga kirim surat untuk relawan yang evakuasi turis Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani, ini isinya

foto: Instagram/@btn_gn_rinjani

"Kamu selalu bersamaku di setiap waktu, bahkan di saat-saat terburuk sekalipun. Kita selalu bilang kita akan memindahkan gunung satu demi satu, dan dari sini di Brasil, aku mencoba memindahkan satu gunung ke Indonesia untukmu. Maaf, aku tidak cukup baik, sis," tambahnya. 

"Bagaimana aku bisa menjadi tua tanpamu? Bagaimana aku bisa berusia 60 tahun tanpamu di sisiku? Siapa yang akan mengenakan topi Natal bersamaku setiap hari di bulan Desember? Saudara kembarku, yang terpaut usia 5 tahun, yang telah mencintaiku, melindungiku, menyemangatiku, dan menyambutku?"

"Akan sangat sulit jika kamu tidak ada di dekatku, sis. Akan sangat sulit untuk terus berjalan tanpamu. Hidup akan sangat sulit tanpamu," tambahnya.

Di sisi lain, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani mengabarkan proses evakuasi Juliana pada Rabu, menyebut, "Proses evakuasi korban jatuh di sekitar Cemara Nunggal, jalur menuju Puncak Gunung Rinjani, telah berlangsung intensif dan berhasil dituntaskan dengan penuh kehati-hatian."

Pihaknya menjelaskan bahwa pada pukul 06.00 Wita, tim gabungan di titik penemuan korban mulai melakukan proses penanganan dan persiapan evakuasi. Kemudian, pukul 13.51 Wita, seluruh tim penyelamat dan korban berhasil diangkat ke anchor point atas.

Pukul 15.50 Wita, mereka tiba di Pelawangan dan selanjutnya turun menuju Sembalun. "Pukul 20.40 Wita, jenazah korban telah tiba di Resort Sembalun dan selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Polda NTB," imbuhnya.

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani juga mengungkapkan belasungkawa mereka terhadap korban dan keluarga korban. "Segenap keluarga besar Kementerian Kehutanan menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Juliana De Souza Pereira Marins, pendaki asal Negara Brasil yang meninggal dunia di jalur pendakian kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani," tulis pesan ini.

"Kami menghaturkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya pada keluarga, sahabat, dan rekan-rekan korban. Semoga diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini. Rinjani turut berduka, alam yang ia cintai menjadi saksi langkah terakhirnya. Selamat jalan Juliana, jejakmu akan abadi bersama semesta," tutup mereka.