Brilio.net - Melihat ikon baterai ponsel di angka 100% memang memberi ketenangan tersendiri. Rasanya seperti ponsel sudah "siap tempur" menghadapi hari yang panjang. Rutinitas mengisi daya semalaman suntuk sudah jadi kebiasaan umum. Pasang charger sebelum tidur, bangun pagi sudah penuh.
Tapi, di balik kenyamanan itu, ada perdebatan yang terus muncul di kalangan pegiat teknologi. Katanya, mengisi daya sampai 100% itu justru memperpendek umur baterai. Apalagi jika kebiasaan itu dilakukan setiap hari, selama bertahun-tahun.
Logika ini bukan sekadar mitos. Ada alasan teknis yang kuat di baliknya, terutama terkait cara kerja baterai Lithium-ion yang digunakan di HP Samsung. Untungnya, Samsung sendiri sudah menyediakan solusi praktis untuk mengatasi ini, sebuah fitur yang sering terlewatkan. Yuk pelajari bareng Brilio.net, Sabtu (1/11).
Cara Gampang Mengatur Batas Pengisian Daya di HP Samsung
foto: Samsung
Samsung tahu betul soal ini. Makanya, di dalam sistem One UI, tersedia fitur bernama 'Protect Battery' atau 'Lindungi Baterai'. Fitur ini secara otomatis akan menghentikan pengisian daya saat baterai mencapai 85%, bukan 100%. Begini cara mengaktifkannya.
1. Buka Pengaturan (Settings)
Langkah paling awal tentu saja masuk ke pusat kendali ponsel. Cari ikon gerigi roda di laci aplikasi atau di panel notifikasi. Ini adalah pintu masuk untuk mengubah hampir semua perilaku ponsel.
2. Gulir dan Pilih 'Battery and device care' (Perawatan perangkat dan baterai)
Setelah masuk ke Pengaturan, gulir ke bawah. Cari menu yang berfungsi memantau kesehatan ponsel. Nama menunya biasanya 'Battery and device care' atau 'Perawatan perangkat dan baterai' di versi Bahasa Indonesia.
3. Ketuk Opsi 'Battery' (Baterai)
Di dalam menu Perawatan Perangkat, akan terlihat beberapa opsi seperti Baterai, Penyimpanan, dan Memori. Pilih opsi 'Battery' untuk masuk ke pengaturan yang spesifik berhubungan dengan daya. Di sini juga terlihat statistik pemakaian baterai harian.
4. Pilih 'More battery settings' (Pengaturan baterai lainnya)
Setelah berada di menu Baterai, gulir lagi hingga ke bagian paling bawah. Akan ada pilihan menu lanjutan yang bertuliskan 'More battery settings' atau 'Pengaturan baterai lainnya'. Pengaturan spesifik dan canggih biasanya tersembunyi di sini.
5. Aktifkan 'Protect Battery' (Lindungi Baterai)
Inilah tujuan utamanya. Di dalam 'More battery settings', akan terlihat sebuah tombol toggle dengan label 'Protect Battery' (Lindungi Baterai). Geser tombol ini ke posisi 'On'. Setelah aktif, ponsel akan menampilkan notifikasi bahwa pengisian daya akan dibatasi hingga 85% untuk memperpanjang masa pakai baterai.
Kenapa Repot-Repot Berhenti di 85%?
Pertanyaannya, kenapa Samsung memilih angka 85%? Dan kenapa repot-repot tidak mengisinya sampai penuh? Jawabannya terletak pada "stres" baterai.
Baterai Lithium-ion, yang ada di dalam setiap HP Samsung modern, paling "bahagia" saat berada di rentang daya 20% hingga 80%. Baterai ini tidak suka dua kondisi ekstrem: terlalu kosong (0%) atau terlalu penuh (100%).
Saat baterai diisi daya hingga 100%, voltase di dalam sel baterai berada di titik tertingginya. Menjaga baterai dalam kondisi voltase tinggi untuk waktu yang lama, misalnya dicas semalaman padahal sudah penuh sejak jam 2 pagi, akan memberikan "tekanan" ekstra pada komponen kimia di dalamnya.
Tekanan inilah yang mempercepat degradasi baterai. Degradasi adalah proses alami di mana kapasitas maksimal baterai berkurang seiring waktu. Semakin sering baterai mengalami stres (voltase tinggi atau panas), semakin cepat kapasitasnya menurun. Itulah mengapa HP yang baru dibeli bisa tahan seharian, tapi setelah dua tahun rasanya perlu dicas dua kali sehari.
Mengaktifkan fitur 'Protect Battery' adalah langkah pencegahan. Angka 85% dianggap sebagai "sweet spot" oleh para insinyur. Di level ini, baterai sudah cukup terisi untuk penggunaan sehari-hari, namun voltasenya belum mencapai titik puncak yang memberi tekanan. Ini adalah kompromi cerdas antara kenyamanan harian dan kesehatan baterai jangka panjang.
Tanya Jawab Seputar Charging HP Samsung
1. Jadi, tidak boleh 100% sama sekali?
Boleh saja. Fitur ini soal kebiasaan harian, bukan larangan mutlak. Jika tahu besok akan ada perjalanan panjang atau aktivitas di luar ruangan yang jauh dari colokan, nonaktifkan sementara fitur 'Protect Battery' dan isi daya hingga 100%. Setelah kebutuhan mendesak itu selesai, aktifkan lagi fiturnya untuk rutinitas normal.
2. Apakah baterai jadi terasa lebih boros kalau cuma diisi 85%?
Bukan boros, tapi kapasitas yang tersedia memang lebih sedikit. Jika biasanya 100% bisa tahan 15 jam, maka 85% tentu durasinya lebih pendek. Ini adalah pertukaran jangka pendek. Pilihannya adalah: kenyamanan maksimal harian (100%) atau masa pakai baterai yang lebih awet hingga 3-4 tahun ke depan (85%).
3. Apakah ini berlaku untuk semua merek HP?
Prinsip dasarnya (baterai Li-ion tidak suka 100%) berlaku universal untuk semua gadget modern, termasuk laptop dan merek HP lain. Namun, tidak semua merek menyediakan fitur bawaan yang praktis seperti 'Protect Battery' di Samsung. Beberapa merek lain mungkin punya fitur serupa dengan nama berbeda.
4. Bagaimana dengan 'fast charging'?
Bukankah itu juga merusak baterai? 'Fast charging' modern sudah sangat pintar dan aman, dilengkapi banyak sensor untuk mengatur suhu dan voltase. Namun, proses ini memang menghasilkan panas lebih banyak. Panas, selain voltase tinggi, adalah musuh utama baterai. Menggunakan 'Protect Battery' (berhenti di 85%) sambil tetap menikmati 'fast charging' adalah kombinasi yang sangat baik untuk menyeimbangkan kecepatan dan keawetan.
5. Kapan waktu terbaik untuk mengisi daya jika pakai fitur 85% ini?
Kebiasaan terbaik adalah menjaga baterai di rentang "zona nyaman", yaitu antara 20% hingga 85%. Jangan terlalu sering membiarkan baterai turun drastis di bawah 20%. Mengisi daya saat baterai menyentuh 30% atau 40% lalu mencabutnya setelah 85% adalah rutinitas yang ideal untuk kesehatan baterai.
Recommended By Editor
- Oh, begini caranya bikin si kecil minta sendiri sarapan pagi berbekal sereal bernutrisi nan lezat
- Gimana sih rasanya punya robot jadi ART di rumah? Siap-siap rogoh kocek minimal Rp 300 juta
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- TikTok ungkap cara kreator bisa kantongi 90% uang langganan, syaratnya apa saja?
- Cukup 5 menit si kecil jadi suka sarapan cuma berbekal sereal? Ini ceritanya
- Cara memakai fitur AI TikTok terbaru Smart Split, edit konten vlog jadi sat-set
- Samsung siap-siap rilis HP lipat tiga, bocoran harganya bikin kaum mendang-mending meringis
- Mencoba fitur Thread baru "Postingan Hantu", usai 24 jam postingan langsung hilang tak berjejak


