Baru-baru ini, hasil survei dari Indonesian Social Survey (ISS) mengungkapkan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Prabowo Subianto mencapai angka yang cukup menggembirakan, yaitu 78 persen. Ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat merasa puas dengan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah saat ini.

Dalam sebuah diskusi publik yang diadakan di Jakarta, Direktur Eksekutif ISS, Whinda Yustisia, menyatakan bahwa secara umum, masyarakat merasa bahagia, sehat, dan aman. Mereka juga menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap sesama dan lembaga negara. Namun, ada satu tantangan besar yang masih harus dihadapi, yaitu aspek ekonomi rumah tangga yang masih perlu perhatian lebih.

"Secara umum, masyarakat merasa cukup bahagia, sehat, aman, dan memiliki kepercayaan tinggi terhadap sesama dan lembaga negara. Namun, aspek ekonomi rumah tangga masih menjadi tantangan terbesar," ungkap Direktur Eksekutif ISS Whinda Yustisia dalam diskusi publik bertajuk "80 Tahun Kemerdekaan Indonesia: Bagaimana Kualitas Hidup Manusia Indonesia Saat Ini?" yang digelar di Jakarta, Kamis (21/8) seperti dilansir brilio.net dari Antaranews, Jumat (22/8).

ISS merilis survei nasional yang menggambarkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, dan hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat semakin optimis. Meskipun ada tantangan di sektor ekonomi, tingkat kebahagiaan dan rasa aman tetap tinggi. Indeks kualitas hidup nasional saat ini berada di angka 65 dari 100, yang bisa dikategorikan sebagai 'cukup baik'.

Survei ini dilakukan pada bulan Juli 2025 dengan melibatkan 2.200 responden dari 38 provinsi. Mereka mengukur tujuh aspek utama kualitas hidup, seperti kesejahteraan psikologis, kesehatan, keamanan, kepercayaan sosial, partisipasi politik, kesejahteraan ekonomi, dan kualitas lingkungan. Meskipun skor kesejahteraan ekonomi berada di angka terendah, kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tetap tinggi.

Whinda menjelaskan bahwa kepuasan ini lebih dipengaruhi oleh faktor non-ekonomi, seperti rasa aman dan legitimasi politik. Dari 39 indikator yang diukur, hanya delapan yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepuasan terhadap pemerintah, termasuk kepuasan hidup dan kepercayaan terhadap presiden serta institusi lainnya.

Menariknya, kepercayaan terhadap Presiden Prabowo bahkan mencapai angka tertinggi sejak era reformasi, yaitu 90,9 persen. Salah satu program pemerintah yang mendapat respon positif adalah Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini diingat oleh 67 persen responden dan dianggap bermanfaat oleh 82 persen.

"Kepercayaan terhadap Presiden bahkan mencapai angka tertinggi sejak era reformasi, yaitu 90,9 persen," sebut Whinda.

Namun, meskipun banyak yang merasakan manfaat dari program MBG, masih ada sebagian masyarakat yang merasa bahwa manfaatnya belum sepenuhnya meringankan beban ekonomi rumah tangga mereka.

Program MBG sebagai intervensi pemerintah meningkatkan kualitas hidup

Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Fithra Faisal, menjelaskan bahwa MBG merupakan salah satu intervensi utama pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat, terutama dalam hal pengeluaran keluarga. Ia menambahkan bahwa meskipun program ini tidak langsung menambah pendapatan, MBG membantu mengurangi beban belanja harian, contohnya, dua anak sekolah bisa menghemat hingga Rp600.000 per bulan.

Hingga Agustus 2025, program MBG telah menjangkau antara 12 hingga 20 juta penerima manfaat dan menyerap sekitar 290 ribu tenaga kerja. Pemerintah juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp757,8 triliun untuk sektor pendidikan, termasuk renovasi sekolah dan peningkatan kualitas guru.

Fithra menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia sebagai pilar utama menuju Indonesia Emas 2045. Ia menyatakan bahwa pertumbuhan industri akan sia-sia jika masyarakat tidak memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan masa depan. Oleh karena itu, pembangunan harus mempersiapkan manusia Indonesia agar siap menghadapi era society 5.0.