Brilio.net - Fenomena pernikahan di kalangan Gen Z kini semakin beragam dan unik. Banyak pasangan muda mulai meninggalkan konsep pernikahan mewah dengan tamu ribuan orang dan memilih konsep yang lebih intim, sederhana, namun bermakna. Tren ini tumbuh seiring dengan meningkatnya kesadaran bahwa makna pernikahan tidak selalu diukur dari pesta megah, tetapi dari komitmen dan nilai kebersamaan di baliknya.

Salah satu contoh yang tengah viral datang dari pasangan lintas negara yang menikah di Jepang. Dengan sedikit tamu undangan, tanpa bridesmaid, bahkan tanpa pesta besar, pasangan ini melangsungkan akad nikah secara mandiri dan sederhana. Meski tanpa kemewahan, momen tersebut justru mendapat banyak pujian dari warganet karena dianggap merepresentasikan gaya hidup realistis khas Gen Z: autentik, mandiri, dan tidak berlebihan.

Video pernikahan tersebut diunggah oleh akun TikTok @dydyyayaya, memperlihatkan pengantin wanita berhijab mengenakan kebaya putih dengan siger khas adat Sunda, berdampingan dengan sang suami asal Jepang yang tampil rapi dalam setelan jas senada. Menariknya, usai akad, keduanya berjalan kaki di jalanan Jepang sambil membawa perlengkapan pernikahan sendiri.

Lantas seperti apa cerita lengkapnya? Berikut brilio.net rangkum ulasannya dari TikTok @dydyyayaya pada Senin (13/10).

Selesai Akad Pulang Jalan Kaki

menikah di jepang mandiri © 2025 berbagai sumber

foto: TikTok/@dydyyayaya

Sebenarnya pernikahan yang viral ini dilangsungkan pada 25 Juli 2025 di Masjid Indonesia Tokyo, Jepang. Nadya Cahya (25), wanita asal Indonesia, menikah dengan pria Jepang bernama Tabuchi (31) melalui prosesi akad nikah sederhana namun tetap mengusung adat Sunda. Tanpa dekorasi mewah dan tanpa kehadiran tamu, acara berlangsung khidmat dan penuh makna spiritual.

foto

"Pov: nikah di jepang mandiri," tulisnya dalam video.

Dalam video viral tersebut, Nadya dan Tabuchi berjalan kaki sambil memegang tas yang berisi peralatan yang dipakai untuk pernikahannya. Tampilan mereka berdua juga masih lengkap dengan baju kebaya dan riasan.

"Nikah di jepang ngurus semua sendiri abis akad nikah pun kaya abis pulang sekolah 😆" ujar Nadya.

Meski momen ini di luar dari kebiasaan, tapi pasangan baru ini tampak bahagia dan santai. Nggak ada bridesmaid yang mengantar, tamu undangan pun juga tak banyak.

Pernikahan Ala Gen Z

menikah di jepang mandiri © 2025 berbagai sumber

foto: TikTok/@dydyyayaya

Dalam postingan video lainnya, Nadya membagikan sedikit momen pernikahannya yang digelar sederhana itu. Mereka melangsungkan ijab kabul di Masjid Indonesia Tokyo. Tak ada meja pelaminan yang didekor dengan bunga cantik, melainkan meja lipat yang di atasnya terdapat cincin.

"pov: gen z nikah di jepang," ungkapnya.

Akad nikah tersebut dimulai pukul 15.00 sore, lalu dilanjutkan dengan foto bersama wali, penghulu, dan teman-teman. Kemudian setelah acara selesai, mereka pulang dan sampai pukul 18.00 sore. Artinya acara pernikahan itu cuma 3 jam saja.

Persiapan Menikah di Jepang

menikah di jepang mandiri © 2025 berbagai sumber

foto: TikTok/@dydyyayaya

Menurut salah satu postingan Nadya, semua persiapan pernikahannya dilakukan secara Mandiri. Dia memesan vendor mulai dari fotografer sampai konsumsi melalui akun Instagram. Begitu juga berkas-berkas yang harus diurus, dia mengurusnya menggunakan salah satu jasa pengiriman.

"Urus berkas nikah indo dan jepang, Aku pake pengiriman rayspeed dari indo-jepang sekitar 500 rb 5 hari sampe," ungkap Nadya.

Mahar dan cincin kawin di pesan langsung dari tempatnya. Sementara makeup dan baju, Nadya mempercayakan kepada makeup artist Indonesia yang menetap di Jepang.

Lantas bagaimana dengan acara akadnya? Rupanya Nadya menyewa jasa WO IPMI Jepang dengan kisaran harga 70.000 Yen. Dia juga mengeluarkan infaq untuk Masjid Indonesia Tokyo sebesar 5.000 Yen dan membayar jasa penghulu seikhlasnya.

"Karena aku ga punya saksi nikah dan ga mau ribet ngurus ini itu pas hari H jadi pakai jasa wo ipmi sekitar 70000 yen," tulisnya.

FAQ Seputar Menikah di Luar Negeri

1. Apakah WNI boleh menikah di luar negeri?
Ya, warga negara Indonesia (WNI) diperbolehkan menikah di luar negeri selama mengikuti peraturan negara tempat pernikahan berlangsung dan melaporkannya ke Kedutaan Besar atau Konsulat RI setempat.

2. Bagaimana cara agar pernikahan di luar negeri diakui secara sah di Indonesia?
Pasangan WNI wajib melaporkan dan mencatatkan pernikahannya di Kedutaan Besar RI dalam waktu maksimal 1 tahun setelah pernikahan. Sertifikat pernikahan dari negara setempat juga harus diterjemahkan dan dilegalisasi.

3. Apa saja dokumen yang dibutuhkan untuk menikah di luar negeri?
Biasanya dibutuhkan paspor, KTP, akta kelahiran, surat izin menikah dari KUA/Catatan Sipil, dan surat tidak terikat perkawinan (CNI). Beberapa negara mungkin memiliki syarat tambahan.

4. Apakah menikah dengan warga negara asing (WNA) sah di Indonesia?
Sah, asalkan pernikahan dilakukan sesuai hukum di negara tempat dilangsungkannya akad dan dicatatkan ke Dukcapil di Indonesia setelah kembali.

5. Berapa biaya menikah di luar negeri?
Biaya sangat bervariasi tergantung negara dan proses administratif. Namun, jika dilakukan secara mandiri seperti Nadya dan Tabuchi, biayanya bisa jauh lebih hemat dibanding pesta di Indonesia.