Brilio.net - Saat kuliah, setiap mahasiswa pasti ingin menjadi yang terbaik di antara teman-temannya. Mereka berlomba-lomba meraih prestasi akademik setinggi mungkin, termasuk memperoleh IPK tinggi sebagai bentuk hasil kerja keras selama menempuh pendidikan.
Memiliki IPK tinggi sering dianggap sebagai tiket emas untuk mendapatkan pekerjaan impian. Nilai tersebut mencerminkan kedisiplinan, ketekunan, dan kemampuan berpikir kritis seseorang yang diharapkan menjadi daya tarik bagi perusahaan.
BACA JUGA :
Kisah haru gadis remaja putus sekolah karena dibully, dikeluarkan karena ibunya pemulung
Namun, realitas dunia kerja seringkali tak seindah harapan di bangku kuliah. Berprestasi secara akademik ternyata tidak selalu menjamin kemudahan dalam memperoleh pekerjaan.
Kisah ini dialami oleh seorang pria lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura. Ia baru saja diwisuda dengan predikat membanggakan sebagai pemilik IPK tertinggi di jurusannya.
Pria tersebut sempat yakin bahwa gelar lulusan terbaik akan membawanya cepat diterima kerja. Keyakinan itu sirna setelah berbagai lamaran yang dia kirim tak kunjung membuahkan hasil.
BACA JUGA :
Awalnya murid ini dibully teman-temannya tapi endingnya malah bikin haru, dapat kejutan tak terduga
“Kukira lulusan dengan IPK 3,94 + tertinggi di jurusan bakal mudah cari kerja, but....,” curhatnya lewat akun TikTok pribadi @shblgfr.
Curhatan pria lulusan IPK tertinggi
© TikTok/@shblgfr
Sejak Juli 2025, ia mulai aktif mencari lowongan kerja di berbagai platform digital. Hingga Oktober, total sudah sekitar 200 lamaran kerja ia kirimkan tanpa hasil memuaskan.
“Sampai sekarang dah tembus 200 lamaran masih pengangguran,” keluhnya.
Dalam empat bulan, ia sempat mengikuti empat tes tertulis dan dua sesi wawancara. Namun, belum satu pun dari kesempatan itu berujung diterima kerja.
Ia menceritakan bahwa perjuangannya mencari pekerjaan tak selalu berjalan mulus. Ada pengalaman pahit yang membuatnya semakin kecewa dan merasa perjuangannya sia-sia.
“Sesusah ini mas cari loker di Indo, kadang dapet interview malah penipuan. Pernah ga?” ungkapnya.
Curhatan pria lulusan IPK tertinggi
© TikTok/@shblgfr
Perasaan frustrasi itu kian memuncak setelah menyadari betapa beratnya bersaing di dunia kerja tanpa pengalaman. Ia merasa kesempatan semakin sempit bagi para fresh graduate sepertinya.
“Sesusah ini cari loker di Indo bersaing dngn yg berpengalaman + belum orang titipan,” tulisnya lagi.
Kisah perjuangan pria tersebut mendapat banyak respons dari warganet yang turut merasakan kerasnya persaingan mencari kerja. Banyak yang membagikan pandangan pribadi sekaligus memberi saran bagi para fresh graduate agar lebih siap menghadapi dunia kerja.
“pentingnya punya circle org2 kantoran pas lg kuliah,” komentar @bebremino.
“Saran: jangan terfokus pada pekerjaan yang sesuai kuliah saja. Lamaran pada semua jenis bidang perusahaan. Cari lowongan yang bisa semua jurusan. Rezeki mu bisa aja di bidang lain,” ujar @skala.ipb.
“Stigma yg mengutamakan nilai daripada kemampuan di dunia kampus memang kurang,” tulis @affanfadlil.
“nilai cuman kertas Mas, yg kepake itu skill, pengalaman dan koneksi yg luas,” tambah @ifan1372.