Brilio.net - Eko Patrio akhirnya buka suara setelah rumahnya dijarah pada Agustus 2025 lalu. Lama tak terlihat, kemunculannya di Polda Metro Jaya pada Jumat (12/9) langsung menyita perhatian publik. Kehadirannya sekaligus membantah rumor yang menyebut dirinya kabur ke luar negeri.
Politikus sekaligus komedian ini mengaku tidak mungkin pergi jauh dalam kondisi seperti sekarang. Kehilangan rumah membuatnya terpaksa menempati kontrakan sederhana di pinggiran Jakarta. Meski begitu, ia berusaha tetap tegar menghadapi ujian ini bersama keluarganya.
BACA JUGA :
Eko Patrio bantah isu kabur ke luar negeri saat rumahnya dijarah
Dalam kesempatan yang sama, Eko mengungkapkan perjuangan moral dan emosional yang tengah dijalaninya. Dari membela Rian, pemuda yang membantu menyelamatkan kucingnya, hingga menenangkan kondisi psikologis istri dan anak-anaknya. Semua itu kini menjadi prioritas utamanya dibanding urusan harta maupun politik.
1. Tegaskan tak sembunyi di luar negeri.
BACA JUGA :
Eko Patrio pilih ngontrak di pinggiran Jakarta usai rumahnya dijarah
foto: KapanLagi.com/Fikri Alfi Rosyadi
Spekulasi sempat beredar bahwa Eko bersembunyi di luar negeri pasca penjarahan rumahnya. Namun, kabar itu segera ia bantah dengan penjelasan terbuka saat hadir di Polda Metro Jaya.
Ia mengatakan kondisinya justru sangat jauh dari apa yang dibicarakan publik. Eko menegaskan dirinya bahkan hanya bisa menempati rumah kontrakan sementara di Jakarta.
"Boro-boro ngumpet di luar negeri. Rumah aja sekarang ngontrak di pinggiran Jakarta. Keluar negeri gimana ceritanya, itu satu," ujar Eko Patrio saat ditemui di Polda Metro Jaya, dilansir brilio.net dari KapanLagi, Minggu (14/9).
2. Tinggal sementara di rumah kontrakan.
foto: Instagram/@ekopatriosuper
Eko menuturkan kini ia dan keluarga menetap di sebuah kontrakan di kawasan pinggiran Jakarta. Keputusan itu diambil karena rumahnya belum bisa ditempati kembali.
Menurutnya, membenahi rumah lama butuh waktu dan biaya besar. Ia berharap ada rezeki lebih agar bisa memperbaiki rumah yang selama ini menjadi simbol kerja kerasnya.
"Ya sementara saya masih ngontrak sekarang di suatu tempat di pinggiran Jakarta. Ya gitu lah, untuk rumah saya belum kepikiran, semoga ada rejeki saya mau benerin rumah saya," lanjutnya.
3. Rian dibebaskan berkat permintaan Eko.
foto: Instagram/@ekopatriosuper
Eko menegaskan bahwa alasannya keluar rumah hari itu bukan untuk kepentingan pribadi. Eko mengaku datang ke Polda Metro Jaya demi membela Rian yang sudah menolong kucing peliharaannya.
Eko menaruh perhatian khusus pada Rian yang sempat ditahan usai peristiwa penjarahan. Ia merasa memiliki tanggung jawab moral karena pemuda itu sudah berjasa menyelamatkan kucing peliharaannya.
Atas permohonannya, Rian akhirnya dibebaskan pada malam yang sama dan bisa pulang bersama keluarganya. Hal ini membuat Eko untuk pertama kalinya merasa lebih lega setelah lama dirundung kesedihan.
"Dan malam ini Rian tadi pulang dijemput keluarganya ada kakak dan ayahnya. Jadi saya kemari ini pertama kali saya keluar dari rumah dan bisa bebas nih sekarang karena Rian, karena semata-mata Rian sudah menyelamatkan kucing saya," ujar Eko.
4. Serahkan proses hukum ke polisi.
foto: Instagram/@ekopatriosuper
Eko Patrio menegaskan tidak ingin memperpanjang masalah dengan para pelaku penjarahan. Ia mengaku sudah memaafkan sebagian besar dari mereka meski rumah dan hartanya habis dijarah.
Baginya, hal terpenting adalah keberanian Rian yang sudah berjasa menyelamatkan kucing peliharaannya. Untuk urusan pelaku lain, Eko memilih menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Jadi ada kurang lebih 7 kata polisi tetapi sementara saya konsen dengan yang Rian kalau yang lain sih saya sebenarnya ya sudah lah memaafkan tetapi kan semua tergantung bapak kepolisian karena polisi punya hak untuk proses hukum ini," jelas Eko.
5. Bangkitkan mental keluarga pasca trauma.
foto: Instagram/@ekopatriosuper
Meski mencoba tabah, Eko tak bisa menutupi rasa sedihnya melihat rumah hasil jerih payah puluhan tahun hancur dalam semalam. Baginya, rumah itu bukan sekadar bangunan melainkan bukti kerja keras untuk keluarga.
Ia kini memutuskan untuk fokus membangun kembali kekuatan mental keluarganya. Trauma yang dialami anak-anak menjadi perhatian utama, sementara proses hukum terhadap pelaku ia serahkan pada polisi.
"Jujur, ini memang hasil kerja keras saya dari puluhan tahun, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala untuk memberikan yang terbaik buat keluarga saya yaitu rumah yang udah saya bangun dari hasil jerih payah saya. Karir yang saya capai selama ini, hilang seketika pada malam itu, ya sedih sih," katanya.
"Ya pasti kecewa iya, anak-anak saya juga, tapi saya membangun psikologisnya ya yuk maafkan mereka, dan mudah-mudahan tidak terulang dan terjadi lagi," ujar Eko.