Brilio.net - Samsung akhirnya merilis sesuatu yang baru, Galaxy XR. Ini bukan HP, ini headset. Tapi bukan headset biasa. Ini adalah kategori perangkat baru yang disebut "AI-native." Bayangkan, sebuah device yang dari awal memang dirancang untuk AI. Kolaborasinya juga nggak main-main: Samsung, Google, dan Qualcomm. Hasilnya? Sebuah headset yang dibangun di atas platform baru, Android XR.

Galaxy XR ditenagai oleh Snapdragon® XR2+ Gen 2 Platform. Layarnya bukan main, 4K Micro-OLED dengan resolusi 3.552 x 3.840 piksel, atau total 27 juta piksel. Refresh rate bisa didorong hingga 90Hz. Untuk memori, tersedia 16GB dengan penyimpanan 256GB.

Desainnya juga dipikirkan matang. Baterainya dibuat terpisah (berat 302g), membuat headset-nya sendiri jadi lebih nyaman dipakai dengan bobot 545g. Baterai ini bisa bertahan hingga 2 jam untuk penggunaan umum atau 2,5 jam untuk nonton video. Tentu saja, perangkat ini bisa dipakai sambil di-charge.

Untuk melacak gerakan, ada banyak sensor: dua kamera pass-through resolusi tinggi, enam kamera pelacak lingkungan, empat kamera pelacak mata, dan sensor kedalaman. Konektivitasnya sudah pakai Wi-Fi 7 dan BT 5.4.

Gimana rasanya mencoba Galaxy XR?

istimewa istimewa

foto: YouTuber/@Howtomen, Samsung

Sensasinya seperti punya layar super lebar yang memenuhi pandangan. Bagian serunya adalah, semua aplikasi Android bisa jalan di sini. Mau untuk produktivitas atau main game, semua aplikasi Android yang sudah familiar bisa langsung dipakai.

Nah, ini yang bikin beda. Setiap window aplikasi bisa 'ditinggal' di satu ruangan. Seperti diungkap brilio.net, Jumat (24/10) dari YouTuber @HowToMen, misal pengguna lagi asyik gaming di ruangan tengah. Terus ada kerjaan, pindah ke meja kerja buat buka aplikasi produktivitas. Nanti, kalau balik lagi ke ruangan tengah, window gaming tadi masih ada di sana. Tepat di lokasi terakhir ditinggal. Jadi, satu rumah benar-benar bisa jadi ruang kerja interaktif.

istimewa istimewa

foto: YouTuber/@Howtomen

Interaksinya juga beda. Karena Gemini (AI dari Google) sudah tertanam di level sistem, headset ini jadi kayak asisten AI. Galaxy XR bisa melihat apa yang dilihat dan mendengar apa yang didengar penggunanya.

Lagi jalan-jalan pakai Google Maps? Tampilannya 3D, dan Gemini bisa jadi pemandu. Lagi nonton YouTube, bisa langsung tanya info soal video yang lagi diputar. Ada fitur Circle to Search juga. Cukup lingkari objek di depan mata pakai tangan (dalam mode pass-through), nanti infonya langsung muncul. Foto dan video 2D lama juga bisa otomatis diubah jadi 3D.

Perkiraan Tanggal Rilis dan Harga di Indonesia

istimewa istimewa

foto: Samsung

Galaxy XR sudah tersedia di Amerika Serikat (mulai 21 Oktober) dan Korea (22 Oktober). Harganya? USD 1.800, atau kalau dirupiahkan sekitar Rp 30 juta. Sebagai perbandingan, Apple Vision Pro harganya USD 3.499 atau sekitar Rp 58 jutaan. Ada juga aksesoris seperti Galaxy XR Travel Case dan Galaxy XR Controller yang dijual terpisah seharga USD 250. Sayangnya, belum ada informasi lebih lanjut kapan gadget ini bisa dibeli di Indonesia. Ditunggu saja kabarnya.