Brilio.net - Kabar mengejutkan datang dari psikolog dan pemerhati anak Indonesia, Kak Seto Mulyadi. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, pria yang dikenal karena kiprahnya bersama anak-anak itu membagikan pengalaman pribadinya setelah didiagnosis stroke ringan.
Kak Seto mengaku sempat merasa pusing dan linglung sejak 20 Oktober 2025. Setelah menjalani pemeriksaan medis, ia didiagnosis mengalami stroke ringan akibat kekentalan darah dan aritmia (detak jantung tidak beraturan).
Meski begitu, kondisi Kak Seto kini mulai membaik setelah menjalani perawatan intensif dan istirahat total. Kisah ini menjadi pengingat bahwa stroke bisa menyerang siapa saja, tidak hanya orang berusia lanjut, tapi juga yang aktif dan terlihat sehat.
Simak penyebab, gejala, dan cara mencegahnya stroke ringan, brilio.net lansir dari berbagai sumber pada Rabu (29/10).
Apa itu stroke ringan?
Dalam istilah medis internasional, stroke ringan dikenal sebagai Transient Ischemic Attack (TIA). Menurut penjelasan dari American Stroke Association (stroke.org), TIA terjadi karena aliran darah ke otak terhambat sementara waktu. Gejalanya mirip dengan stroke biasa, tapi berlangsung singkat dan tidak menyebabkan kerusakan permanen.
Namun jangan salah, walaupun disebut ringan, TIA adalah peringatan dini dari stroke yang lebih parah. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 1 dari 3 orang yang pernah mengalami TIA akan terkena stroke sesungguhnya dalam waktu dekat kalau tidak ditangani dengan baik.
Penyebab yang sering memicu stroke ringan
foto: Instagram/@kaksetosahabatanak
Dilansir dari National Institutes of Health (NIH), beberapa penyebab umum stroke ringan meliputi:
1. Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
2. Gula darah tidak terkontrol (diabetes).
3. Aritmia atau detak jantung tidak beraturan, seperti yang dialami Kak Seto.
4. Kekentalan darah yang menghambat aliran oksigen ke otak.
5. Gaya hidup kurang sehat: merokok, kurang olahraga, sering konsumsi makanan tinggi garam atau lemak jenuh.
Gejala stroke ringan
Stroke ringan sering dianggap sepele karena gejalanya bisa hilang dalam hitungan menit. Tapi justru di situlah bahayanya.Berikut gejala yang sering muncul menurut Mayo Clinic dan Cleveland Clinic:
1. Tiba-tiba merasa mati rasa atau lemas di satu sisi tubuh (wajah, tangan, atau kaki).
2. Bicara jadi tidak jelas atau sulit memahami ucapan orang lain.
3. Pandangan buram atau terganggu secara mendadak.
4. Pusing hebat tanpa sebab jelas, kehilangan keseimbangan, atau sulit berjalan.
Cara mencegah stroke ringan sejak dini
Kabar tentang Kak Seto jadi pengingat bahwa kesehatan otak sama pentingnya dengan kesehatan jantung. Menurut National Health Service (NHS UK) dan CDC, berikut langkah pencegahan sederhana yang bisa kamu mulai sekarang:
1. Kendalikan tekanan darah: Lakukan pengecekan rutin dan batasi konsumsi garam.
2. Berhenti merokok. Karena rokok mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
3. Olahraga teratur. Setidaknya cukup 30 menit aktivitas ringan seperti jalan cepat setiap hari.
4. Jaga pola makan. Perbanyak sayur, buah, dan makanan rendah lemak.
5. Kurangi stres. Stres kronis bisa memicu tekanan darah tinggi dan gangguan jantung.
6. Tidur cukup dan teratur. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko stroke hingga 15%.
(Magang/Aji setyawan)
Recommended By Editor
- Oh, begini caranya bikin si kecil minta sendiri sarapan pagi berbekal sereal bernutrisi nan lezat
- Bukan hanya genangan air, ini 10 fakta mengejutkan tentang penularan DBD yang perlu kamu tahu
- Bukan cuma kata nenek, bidan juga setuju pentingnya jamu terstandar pasca persalinan
- 5 Tanda tubuh udah mulai 'protes' walaupun tak terlihat gejala mau tumbang dan masih terasa fit
- Cukup 5 menit si kecil jadi suka sarapan cuma berbekal sereal? Ini ceritanya
- Anji bikin minuman sehat sirih cina yang sering dikira rumput liar, ternyata ini khasiatnya
- Cuaca panas makin ekstrem, begini 7 cara menjaga kesehatan agar tak mudah drop
- Pria ini coba tempelkan kubis di lutut untuk redakan nyeri, begini penjelasan ilmiahnya
- Purbaya ungkap iuran BPJS Kesehatan kemungkinan naik tahun depan, tapi ada syaratnya


